Senin, 12 April 2010

KEAMPUHAN BEKAM ATASAI BERBAGAI MACAM PENYAKIT

Oleh: Agus Setiawan


Sesungguhnya penyakit yang diderita setiap manusia niscaya terdapat obat penyembuhnya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam :

“ Tidaklah Alloh menurunkan satu penyakit melainkan Alloh juga menurunkan obatnya”( HR. Bukhori 5678)

            Termasuk obat dan cara pengobatan yang Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam ajarkan kepada ummatnya adalah bekam. Bahkan bekam termasuk sebaik - baik pengobatan, sebagaimana sabdanya:

“Jika pada obat  yang kalian pergunakan itu terdapat sesuatu kebaikan maka itulah bekam.”( HR. Abu Dawud dan dishohikan oleh al – Albani dalam ash – Shohihah 760 )

ARTI BEKAM

            Bekam adalah pengeluaran darah dari kulit dengan cara menghisap,kemudian penyayatan ringan pada permukaan kulit,kemudian dilakukan penhisapan lagi agar darah bisa keluar dan menimbulkan kesembuhan dengan izin Alloh ta’ala.

            Dengan demikian proses pengobatan bekam melalui tiga peristiwa: pengisapan,penyayatan dan pengeluaran darah.

Disini yang penting adalah bahwa pengeluaran darah dilakukan dengan penyayatan dengan pisau atau benda tajam lain. Bukan penusukan dengan jarum atau benda runcing. Luka karena sayatan mengakibatkan pinggir lukanya tajam dan rata,dasarnya sempit dan lukanya lebih lebar,mudah diberi disinfektan/pembersih dan mudah sembuh,selain itu sayat pada bekam hanya mengenai pembuluh darah kecil ( kapiler ) sehingga darah yang keluar adalah darah kapiler. Sedangkan luka tusuk mempunyai ukuran lubang masuk yang lebih kecil dari pada dalamnya. Luka jenis ini dapat menimbulkan tetanus,selain itu luka tusak dapat menimbulkan luka di organ – organ yang lebih dalam atau pembuluh darah.( Sembuh dengan satu titik karya dr. Wadda’ A. Umar hal. 10-11)

MACAM –MACAM BEKAM DAN MANFAATNYA

1.      Bekam kering yaitu bekam yang tidak diikuti dengan pengeluaran darah. Bekam ini berkasiat untuk sakit melegakan sakit secara darurat,atau digunakan untuk meringannkan nyeri pada urat – urat punggung,paha perut dll.( Sembuh dengan satu titik karya dr. Wadda’ A. Umar hal hal. 46). Bekam semacam ini dapat dilakukan sekali dalam sebulan.

2.      Bekam basah yaitu bekam yang disertai pengeluaran darah. Bekam semacam ini berkasiat untuk menyembuhkan berbagai radang persendian,sakit rematik,serta untuk menurunkan tekanan darah,heart attack( serangan jantung) juga radang selaput dada,radang otot jantung, sakit leher,kepala,perut,serta radang ginjal,susah kencing dan berbagai macam penyakit mata.

WAKTU – WAKTU BEKAM

            Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan waktu untuk berbekam yang mana waktu tersebut bila ditinjau dari segi medis amatlah baik,sebagaimana dalam sabdanya:

“ sesungguhnya sebaik – baik bekam yang kalian lakukan adalah hari ke 17,19 dan 21”( HR. Tirmidzi )

Ibnu Qoyyim al – Jauziyah memberi penjelasan tentang hadits ini berikut penjelasannya: ini berarti segala penyakit disebabkan oleh darah. Hadits – hadits diatas ( tentang waktu bekam ) sejalan dengan apa yang disepakati para dokter, bahwa bekam diparuh bulan yang kedua dan seperempat ketiga setelahnya lebih bermanfaat daripada awal dan akhir bulan ( Zadul Ma’ad 4/59) .

            Ibnu Sina berkata: waktu bekam adalah pada siang hari pukul 14.00 atau 15.00 dan itu dilakukan setelah mandi, kecuali pada orang yang darahnya kental,maka harus mandi dengan air hangat terlebih dahulu sehingga tubuhnya menghangat,baru kemudian dilakukan pembekaman.

            Tidak disenangi oleh para ahli bekam untuk melakukan bekam pada saat kenyang,karena hal itu mengakibatkan penyumbatan pada darah atau memperparah penyakit lainnya, apalagi makanan yang dikonsumsi terlalu berat dan kasar.

            Ibnu Sina juga menambahi ucapannya: tidak dianjurkan pula bekam di awal bulan karena cairan – cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal. Begitu pula tidak dianjurkan berbekam pada akhir bulan karena bisa jadi cairan – cairan tubuh mengalami pengurangan.   

MANFAAT – MANFAAT BEKAM

            Bekam memiliki banyak sekali manfaat diantaranya:

1.      Untuk mengobati sakit kepala               6. Nyeri dada                           11. maag

2.      Migrain                                     7. Tekanan darah tinggi 12. impotensi

3.      Nyeri ginjal                                           8. Tekanan darah rendah          13. Epilepsi

4.      Nyeri ulu hati                                        9. Flu                                       14. Batu Ginjal

5.      Nyeri panggul                                       10. Batuk                                 15. Lumpuh, dll

 

PENYAKIT YANG TIDAK DISEMBUHKAN DENGAN BEKAM

            Walau bekam banyak manfaatnya,akan tetapi Ada beberapa penyakit yang tidak bisa diobati dengan pembekaman, seperti:

1.      Penyakit yang disertai perubahan anatomi dan morfologi tubuh, seperti: kanker dan tumor

2.      Penyakit yang memerlukan operasi,seperti: patah tulang,dislokasi tulang dan sendi,dan rupturr(lepasnya) organ – organ tubuh.

3.      Penyakit karena trauma fisik, terkena zat kimia, tersiram air panas dan luka bakar.

 Penyakit karena kecelakaan, seperti: tenggelam,tersengat listrik, luka robek –robek dan lecet. ( sembuh dengan satu titik karya dr. Wadda’ A. umar hal. 121-122).

Selasa, 06 April 2010

Obat Rematik Merusak Lambung?

MENGONSUMSI obat rematik yang tidak tepat,berpotensi menyebabkan kerusakan lambung dan usus dua belas jari. Rematik, pegal linu, nyeri otot dan sendi. Penyakit-penyakit tersebut tentu tak asing lagi.

Apalagi para lansia (lanjut usia) yang memang dekat dengan aneka penyakit degeneratif seperti pengapuran tulang dan sendi,osteoporosis, juga gangguan rematik berupa radang sendi atau radang otot. Tak heran, sehari-hari mereka begitu mengakrabi obat-obatan maupun jamu rematik.

Saking mudahnya mendapatkan obat rematik, hingga terkadang berpikir sederhana saja,tinggal membeli di warung atau apotek tanpa berkonsultasi ke dokter. Praktis tapi tanpa mempertimbangkan efek sampingnya jika ternyata obat yang dibeli salah atau malah mungkin menimbulkan efek balik (kontraindikasi). “Banyak pasien yang mungkin karena merasa cocok dengan obat yang pernah diresepkan oleh dokternya, kemudian ketika sakit lagi mengulang resep tadi dengan membeli di toko obat.

Padahal, tanpa disadari, penggunaan obat rematik yang tidak tepat bisa menyebabkan efek samping dan masalah pada lambung,” sebut dokter spesialis penyakit dalam dari FKUI/RSCM Jakarta dr H Dadang Makmun SpPD-KGEH. Obat rematik merupakan penghilang rasa sakit (pain killer) yang secara umum dikategorikan sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS/ NSAID).

Kalangan medis sering kali menyebut gangguan lambung akibat NSAID sebagai Gastropati NSAID. Dampak langsung obat rematik adalah merusak dinding dalam lambung dan faktor pelindung lambung. Gejala klinisnya bisa ringan sampai berat. Kadang pasien tidak merasakan apa-apa.

Walaupun sebenarnya obat tersebut telah menyebabkan kerusakan di lambungnya. Adapun gejala yang kerap timbul sebagai efek samping obat ini, antara lain gangguan maag berupa rasa sakit atau tidak nyaman di ulu hati, mual, muntah, perlukaan di lambung dan usus dua belas jari, hingga terbentuknya tukak pada kedua organ tersebut.

“Padahal, tukak maupun erosi klinis di lambung bisa menyebabkan perdarahan pada saluran cerna bagian atas. Bahkan jika berlanjut, bisa menyebabkan kematian,” kata rekan sejawat Dadang di RSCM, dr H Ari Fahrial Syam MMB SpPD-KGEH. Di Amerika Serikat,konon kematian akibat penggunaan obat rematik termasuk faktor terbanyak penyebab kematian.

Risiko penggunaan obat rematik bisa menyebabkan terbentuknya tukak lambung pada 1 dari 5 pasien, dan menyebabkan tukak yang bergejala pada 1 dari 70 pemakaian obat rematik. Juga, mengakibatkan perdarahan saluran cerna atas pada 1 dari 150 pemakai obat rematik. Penelitian lain yang dilakukan di RSCM pada 2005 silam menyimpulkan, penyebab utama perdarahan dari saluran cerna atas adalah obat rematik.

Dengan kata lain, lebih dari 90% disebabkan NSAID. Ini didasarkan pada pemeriksaan gastroskopi terhadap 1.192 pasien dengan keluhan BAB hitam, muntah darah, atau keduanya.

Selain obat rematik, golongan NSAID lainnya yang juga meluas penggunaannya adalah aspirin. Kebiasaan orang Barat mengantongi aspirin ke mana pun mereka pergi dan menenggaknya walau hanya sakit kepala ringan diduga sebagai salah satu penyebab tingginya kematian akibat NSAID.

[seputar-indonesia.com]


Awas! Aneka Penyakit Akibat Garam Dapur !

Garam dapur betul enak di lidah, tapi bikin badan rusak jika berlebihan. Memang pantas kalau jadi garam dunia, tapi berapa sebetulnya tubuh membutuhkan garam? Siapa saja yang perlu pantang garam?

Dalam hal mengonsumsi garam, tirulah orang Eskimo, warga Dayak atau Indian Inca. Mereka nyaris tidak makan garam, tapi tetap bisa hidup. Menu mereka cenderung hambar, namun tidak ada yang kurang dalam kelangsungan kerja mesin tubuhnya. Dan memang seperti itulah yang sesungguhnya tubuh kita butuhkan. Maka jangan sering masuk restoran Cina atau India kalau lagi pantang garam. Menu asin terbentuk lebih karena budaya orang urban manakala rasa enak garam dapur orang temukan.

Budaya doyan garam begini yang tanpa disadari telah merongrong ginjal orang-orang di dunia untuk bekerja lebih keras membuang kelebihan natrium (sodium) dari garam yang ditelan setiap hari. Padahal, tubuh tidak memerlukan garam sebanyak kebiasaan budaya makan kita. Kita rata-rata menelan lima-enam kali lipat kebutuhan garam tubuh dari menu harian.

Garam dikenal identik dengan penyakit darah tinggi. Itu sebab bukan cuma orang gedongan yang bisa kena darah tinggi, jika masih banyak rakyat kecil yang menu hariannya lagi-lagi ikan asin.

Kabupaten Bogor konon menghabiskan puluhan ton ikan asin sehari. Pada saat yang sama kita mudah menghitung banyaknya kasus warga desa yang darah tinggi. Bisa jadi gara-gara konsumsi garam yang berlebihan dari ikan asin sejak usia kanak-kanak. Memang betul enak punya istri orang Sunda.

Katanya dilepas di kebun saja sudah bisa hidup, sebab menunya lalap dan sambal doang. Namun, kalau tambahan lauknya adanya cuma ikan asin, istri tersayang bisa sekonyong-konyong berubah menjadi istri malang, sebab baru kawin tiga tahun saja sudah galak dan doyan mengomel. Ikan asin bikin istri darah tinggi.

Garam Tersembunyi

Dalam garam dapur terkandung unsur sodium dan chlor (NaCl). Unsur sodium penting untuk mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh, selain bertugas dalam transmisi saraf dan kerja otot. Kita boleh tidak makan garam, asal ada sodium dalam menu harian. Banyak menu harian yang menyimpan sodium dan itu sudah bisa mencukupi kebutuhan tubuh.

Namun, oleh karena sodium yang secara alami terkandung dalam bahan makanan tidak berikatan dengan chlor, tak memberi cita rasa asin pada lidah kita. Itu berarti, kendati menu yang kita konsumsi tanpa garam atau tak bercita rasa asin, tidak bermakna tubuh tak memperoleh kecukupan sodium.

Walau tidak terasa asin, daging sapi, sarden, keju, roti jagung, dan keripik kentang kaya unsur sodium. Demikian pula kebanyakan menu harian orang Eskimo, Dayak dan Indian yang tidak asin namun tubuh tidak kekurangan sodium.

Jadi sebetulnya lidah kitalah yang sudah dirusak oleh budaya makan asin, sehingga cenderung salah memilih menu yang sesuai dengan yang tubuh butuhkan. Dan rasa asin memang meningkatkan cita rasa menu alami. Garam di meja makan kita bukti tradisi bahwa tuntutan lidah orang modern cenderung merasa menunya kurang asin.. Kurang dari Tujuh Gram Tubuh membutuhkan kurang dari tujuh gram garam dapur sehari atau setara dengan 3.000 mg sodium.

Kebanyakan menu harian kita memberi berlipat-lipat kali lebih banyak dari itu. Selain meninggikan tekanan darah, kerja ginjal jadi jauh lebih berat untuk membuangnya. Jika sangat berlebihan bisa bikin pikiran kacau dan jatuh koma. Satu sendok teh garam dapur berisi 2.000 mg sodium. Sodium yang terkandung dalam setiap menu modern rata-rata sekitar 500 mg. Pada takaran itu ginjal sudah perlu lembur untuk tetapmempertahankan keseimbangan cairan dan asam-basa agar mesin tubuh tak kacau dari penyakit akibat kelebihan sodium tidak sampai muncul.

Jenis makanan yang banyak mengandung sodium, antara lain, soda kue, bubuksoda sebagal pengawet, obat pencahar (laxative), menu yang dipanggang, keju, makanan kaleng dan laut (seafood), serta padi-padian (cereals). Bagi yang pantang garam, juga perlu menjauhi jenis sumber sodium tinggi ini. Jenis makanan yang rendah sodium, antara lain, buah dan sayur-mayur segar, daging dan unggas segar, jenis cereals dan gandum yang dimasak.

Di kawasan Uni Eropa sekarang ini ada ketentuan labelisasi produk untuk beberapa jenis makanan yang tinggi sodium, agar konsumen tidak terjebak mengonsumsinya secara berlebihan. Di antaranya, aneka jenis saus, ikan yang sudah diproses, roti, sup, bumbu bergaram (MSG), dan sekarang termasuk juga semua jenis makanan bayi (dulu garam dapur bukan tergolong bahan tambahan dalam makanan atau food additive).

Bukan cuma darah tinggi, orang yang mengidap penyakit jantung dan tungkainya bengkak, perlu membatasi asupan sodium juga. Begitu juga jika mengidap penyakit ginjal, keracunan kehamilan (toxemia gravidarum), dan gangguan hati. Termasuk mereka yang sedang menjalani terapi dengan obat golongan corticosteroid (pasien asam kena penyakit autoimmune, kulit, ginjal nephritic syndrome).

Selain itu, banyak gangguan yang meninggikan kadar sodium dalam darah (hypernatremia), seperti pada penyakit diabetes insipidus (kencing terus), gagal ginjal menahun, kelebihan zat kapur (hypercalcemia), atau kekurangan kalium (hypokalemia), termasuk jika tubuh kehilangan cairan seperti pada banyak berkeringat, diare, dan penyakit kurang minum (gangguan rasa haus). Dan tentu banyak makan garam, tanpa dibarengi kecukupan minum.

Namun, jika pantang garam kelewat ketat bisa berbahaya juga. Kekurangan sodium dan chlor secara drastis bisa menjadi beban lain bagi ginjal, dengan gejala pembengkakan (oedema) juga. Kaki bengkak lantaran penyakit jantung, hati, atau ginjal, berbeda dengan bengkak sebab kekurangan sodium. Yang pantang sodium dibagi menjadi pantang ketat, cukup 500 gram sodium setara dengan 1,5 gram garam dapur, pantang sedang 800 gram (2 gram), dan pantang ringan 2.000 gram (5 gram).

Sumber : kautsarku.wordpress.com/2010/03/31/awas-aneka-penyakit-akibat-garam-dapur/

Waspada Diabetes Mellitus pada Ibu Hamil

Setiap ibu hamil tentu sangatlah menantikan kehadiran sang buah hati. Dalam masa kehamilan, setiap wanita tentu akan menjaga kesehatannya supaya memperoleh kesehatan yang baik untuk dirinya maupun calon bayinya. Akan tetapi, segala sesuatu tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan keinginan kita. Kehamilan bisa saja normal, namun bisa juga disertai penyakit. Salah satu contohnya yang akan kita bahas disini adalah diabetes mellitus yang terjadi saat kehamilan.

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Diabetes mellitus adalah suatu keadaan dimana kadar gula dalam darah tinggi (hiperglikemia) yang sifatnya kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal. Diabetes mellitus pada kehamilan tidaklah jarang ditemukan. Di Indonesia, dengan menggunakan kriteria diagnosis O’Sullivan-Mahan dilaporkan prevalensi diabetes mellitus pada kehamilan adalah sebesar 1,9–3,6% pada kehamilan umum. Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga menderita diabetes mellitus, prevalensinya menjadi 5,1%. Diabetes mellitus perlu untuk diperhatikan karena risiko morbiditas dan mortalitas pada maternal dan perinatal tinggi. Akan tetapi, dengan pengelolaan dan penatalaksanaan yang baik maka hasilnya dapat menjadi baik. Diabetes mellitus pada kehamilan sering dikenal dengan Diabetes Mellitus Gestasional (DMG). Definisi dari diabetes mellitus gestasional adalah intoleransi glukosa yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat hamil. Gejala utama dari kelainan ini pada umumnya hampir sama dengan diabetes mellitus lain, yaitu: selalu merasa haus (polydipsi), sering buang air kecil (polyuri), dan sering merasa lapar (polyfagi). Yang membedakannya adalah keadaan ini terjadi pada penderita saat hamil.

Di luar kehamilan, dikenal 2 macam diabetes mellitus yaitu diabetes mellitus tipe I (yang berhubungan dengan insulin) dan diabetes mellitus tipe II (non-insulin). Sedangkan diabetes mellitus pada kehamilan juga dapat dibagi menjadi 2 macam:
1. Diabetes mellitus yang memang sudah diketahui sebelumnya pada penderita yang menjadi hamil (Diabetes Mellitus Hamil = DMH = Diabetes Mellitus Pragestasional). Sebagian termasuk diabetes mellitus tipe I (Insulin Dependent Diabetes Mellitus / IDDM).
2. Sebelumnya tidak mengidap diabetes mellitus, baru mengidap diabetes mellitus dalam masa kehamilan (Pregnancy-Induced Diabetes Mellitus = diabetes mellitus sesungguhnya, sesuai dengan definisi lama WHO 1980).

Setelah kehamilan berakhir, dilakukan tes toleransi glukosa oral (TTGO) untuk membedakan kedua kelompok tersebut.

Pada kehamilan normal terjadi banyak perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan fetus secara optimal. Pada kehamilan normal kadar glukosa darah ibu lebih rendah secara bermakna. Hal ini disebabkan oleh:
1. pengambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
2. produksi glukosa dari hati menurun
3. produksi alanin (salah satu precursor glukoneogenesis) menurun
4. aktifitas ekskresi ginjal meningkat
5. efek-efek hormone gestasional (kortisol, human plasental lactogen, estrogen, dll)
6. perubahan metabolisme lemak dan asam amino.

Pada diabetes mellitus gestasional terjadi perubahan fisiologis, juga perubahan jumlah atau fungsi yang abnormal terhadap insulin. Terjadi juga perubahan kinetika dan resistensi terhadap efek insulin yang mengakibatkan komposisi sumber energi dalam plasma ibu rendah (kadar gula darah tinggi dan kadar insulin yang tetap tinggi). Resistensi insulin biasanya bermula pada pertengahan kehamilan (usia kehamilan 20-24 minggu). Melalui difusi terfasilitasi pada membran plasenta, dalam sirkulasi janin turut terjadi komposisi dari sumber energi abnormal yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi. Selain itu, juga terjadi hiperinsulinemia yang menyebabkan janin mengalami gangguan metabolik (hipoglikemi, hipomagnesemi, hipokalsemi, hipobilirubinemia, dsb).

Diabetes mellitus ini dapat disebabkan oleh: penghancuran sel beta pankreas terkait respon imun, penghancuran sel beta pankreas secara idiopatik, resistensi dari insulin, mutasi genetik pada fungsi sel beta pankreas, penyakit pada pankreas (pankreatitis, kistik fibrosis), infeksi (cytomegalovirus, coxsackievirus, congenital rubella), dan obat-obatan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diabetes mellitus gestasional adalah:
• riwayat keluarga menderita diabetes mellitus
• wanita berumur lebih dari 35 tahun
• wanita obesitas
• ada riwayat pernah melahirkan anak yang berukuran besar, lahir mati, atau bayi yang dilahirkan cacat
• ada riwayat infeksi saluran kemih selama hamil.

Konsensus PERKENI, 1997 menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan penyaring (screening) pada pertemuan antenatal pertama. Bila hasilnya positif maka dapat disimpulkan terjadi diabetes mellitus gestasional. Tetapi bila hasilnya negatif, maka dianjurkan melakukan tes ulangan pada usia kehamilan 26-28 minggu. Dinilai dari keefektifan tes, hasil positif tertinggi akan diperoleh pada kehamilan 26-28 minggu.

Berikut ini adalah kriteria diagnosis dari O’Sullivan-Mahan dan kriteria hasil pemeriksaan berdasarkan modifikasi WHO-PERKENI:
Kriteria diagnosis dari O’Sullivan-Mahan (1964):
Diagnosis Kadar glukosa darah (mg/dl)
Batas nilai normal <90
1 jam pasca puasa <165
2 jam pasca puasa <145
3 jam pasca puasa 200 Diabetes mellitus
140–200 Toleransi glukosa terganggu
<140 Normal
Pemeriksaan yang dianjurkan dari modifikasi WHO-PERKENI ini adalah pemeriksaan kadar glukosa darah dua jam pasca pemberian beban glukosa 75 gram.

Komplikasi yang dapat terjadi pada diabetes mellitus gestasional adalah :
1. Komplikasi maternal : Infeksi saluran kemih, hidramnion, hipertensi kronik, preeclampsia, kematian ibu.
2. Komplikasi fetal : Abortus spontan, kelainan kongenital, insufisiensi plasenta, makrosomia, kematian intrauterin.
3. Komplikasi neonatal : Prematuritas, kematian intrauterin, kematian neonatal, trauma lahir, hipoglikemi, hipomagnesemi, hipokalsemi, hiperbilirubinemi, sindrom gawat napas, polisitemia, thrombosis vena renalis.
4. Komplikasi anak : Gangguan tumbuh kembang, intelektual, obesitas, sampai diabetes mellitus itu sendiri.

Jadi pada keadaan diabetes mellitus gestasional, penderita perlu melaksanakan diet sehat, aktifitas sehat, dan kontrol glukosa darah. Penatalaksanaan dengan oral hyperglycemic agent dan insulin dapat dilakukan dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Bila standar manajemen diet ini tidak berhasil biasanya akan direkomendasikan untuk terapi insulin.

Ternyata Teh Celup Berbahaya

Apakah benar teh celup membahayakan kesehatan? Mengapa demikian? Ternyata penyebabnya lebih pada kemasannya, kantong kertas kecil berserat renggang yang ternyata mengandung chlorine, yang antara lain bisa menyebabkan kemandulan, keterbelakangan mental dan kanker! Untuk dapat lebih memahaminya, kita akan membahas perihal teh celup ini secara garis besar saja.

Di pasaran, ada 3 jenis teh yang biasa dijual; teh celup, teh daun atau teh serbuk seduh, dan teh bubuk instan. Masing-masing jenis teh bisa dipilih sesuai kebutuhan. Sebelum mengkonsumsinya, pastikan Tanggal Kedaluarsanya ! Teh Celup Bubuk teh yang dibungkus sejenis kertas berpori-pori halus yang tahan panas. Bagi Anda penggemar teh, pasti tahu teh celup.

Sangat modern dan praktis. Pastinya Anda sering minum teh karena paham akan manfaat teh bagi tubuh. Misalnya saja, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Saat hendak minum teh, apakah Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama? Jika ya, hati-hati. Mungkin Anda senang mencelupkan teh lama-lama karena berpikir semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh karena teh semakin pekat.

Asal mula teh celup
Anda minum teh? Teh celup atau teh tubruk? Sudah barang tentu dengan alasan kepraktisan, banyak orang yang lebih memilih teh celup.
Secara tidak sengaja teh celup ditemukan oleh Thomas Sullivan, seorang pedagang teh dan kopi dari New York, dia mengirim sample teh dalam kantong sutra kecil kepada para pelanggannya. Dia menggunakan kantong sutra karena alasan ekonomis, kalau menggunakan kaleng, selain biaya pembuatannya lebih mahal, teh yang dikemas juga harus lebih banyak.
Pada awalnya para pelanggan Thomas bingung dengan kemasan baru ini. Mereka menganggap kemasan ini sama saja dengan teh yang dimasukkan dalam saringan metal, mereka langsung melemparkan begitu saja kemasan tersebut ke dalam air panas. Baru kemudian mereka menyadari bahwa ternyata kemasan tersebut cukup praktis untuk menyeduh teh secara langsung. Mereka menganggap ini lebih praktis karena tidak perlu membersihkan saringan teh atau teko. Selesai diseduh, kemasan berikut tehnya bisa langsung dibuang. Lama-kelamaan permintaan sample teh dalam kemasan makin banyak, dan pada akhirnya Thomas Sullivan menyadari bahwa ini bisa menjadi dagangan yang menguntungkan. Teh celupnya mulai dipasarkan secara komersial pada tahun 1904, dan dengan cepat popularitasnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Akan tetapi, disadari pula, kemasan tersebut membawa problem sendiri: Kualitas aroma dan rasa. Daun teh, membutuhkan ruangan untuk mengembang, sehingga bisa mengeluarkan aroma dan rasa yang optimal. Solusinya adalah membuat kemasan lebih besar, dan daun teh yang digunakan ukurannya yang paling kecil. Ukuran ini dikenal dengan nama Fanning dan Dust yang merupakan tingkat terendah dari kualifikasi kualitas teh. Ukuran yang kecil menyebabkan zat tannin lebih cepat keluar, sehingga menimbulkan rasa pahit.
Bagaimanapun, aroma dan rasa terbaik akan keluar dari hasil seduhan loose tea atau teh tubruk. Jadi kalau anda memang ingin meningkatkan apresiasi anda terhadap teh, mulailah beralih ke loose tea. Dari segi kepraktisan, memang lebih repot. Tetapi ritual penyeduhan teh merupakan bagian dari seni teh itu sendiri. Dan jangan lupa untuk tidak membiarkan ampas teh tetap di dalam teko atau cangkir Anda.
Namun seiring perkembangan zaman, kantong teh kemudian berganti, dari sutera ke kertas, inilah yang kemudian menimbulkan masalah.

Teh celup masa sekarang
Teh celup terdiri dari ramuan teh, yang kemudian untuk menambah keharumannya, di Indonesia biasanya dicampur melati, yang kesemuanya dikemas dalam kantong kecil.
Tehnya sendiri tidak berbahaya, yang berbahaya adalah kantong kertas kemasannya. Kantong teh terbuat dari kertas kecil berserat renggang, –seperti sudah disebutkan di depan, pada masa awalnya kantongnya terbuat dari sutera atau nylon– yang diisi dengan daun teh, agar dapat menyeduh teh dengan hemat dan praktis. Daun tehnya tetap berada dalam kantong ketika teh diseduh dengan air panas, membuatnya sangat mudah mengeluarkan dan membuang daun teh yang sudah diseduh itu, menyeduh teh menjadi semakin mudah karena kantung itu diikatkan pada selembar benang dengan label kertas di ujung yang lain. Jadi benang ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencelupkan daun teh dan mengangkatnya.

Bahaya Chlorine
Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.
Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.
Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara konsumsi chlorine dalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.

I. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup
Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 – 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.
Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan klorin…

II. (Penelitian)
Kebanyakan orang Indonesia (terutama Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula, karena banyakan gulanya daripada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur susu, atau kopi .. sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya percaya, yg terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada chlorine-nya.
Berarti ada chlorine-nya ya di kertas teh celup …
Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab saya. Hasilnya : Untuk sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan panas (70 – 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 – 1.10 mg/L. Air Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.
Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive.
Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.
Di Permenkes (no …), utk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan?). Tapi untuk Kualitas Air Kolam Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 – 0.5 mg/L (tolong dikoreksi kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.
Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”

III. Tanggapan LSM
Makanya industri ini mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal di atas, di samping juga masalah kehutanan. Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis rinso/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali!
Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Kalau Anda mau uji benar apa tidaknya, silahkan coba nanti malam bawa tissue ke Studio East, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat kena sinar ultraviolet dari lampu disco!
Berarti masih mengandung chlorine tinggi. Kalau di negara maju, produk ini harus melakukan proses neutralization dgn biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label kesehatan. Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang dapat label Depkes-nya tidak bakalan mengeluarkan cahaya tersebut saat kena UV. Kertas rokok sama saja, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar. Di Indonesia tidak ada yang kontrol, jadi harap berhati-hati.

Jadi apa jalan keluarnya?
Yang pertama, jangan terlalu lama merendam teh celup dalam air panas, jangan lebih dari 3 menit.
Yang kedua, hindari penggunaan teh celup, sebagai gantinya, kembali seperti dulu, dengan menggunakan teh tubruk, atau teh teko, kalau mau lebih nikmat lagi, lakukan ritual minum teh seperti di China, Korea atau Jepang, ini bisa menenangkan dan meningkatkan rasa hormat kepada orang lain, karena pada intinya, ritual minum teh adalah penghormatan kepada orang yang dilayani, sekaligus memberikan kehormatan kepada orang yang diberi kesempatan melayani, dengan menuangkan teh ke mangkuk rekan di hadapannya.
Lindungi keluarga Anda dari gangguan kesehatan di masa depan. Hindari teh celup atau produk lain yang mengandung chlorine