Sabtu, 19 Juni 2010

Flek Paru Pada Anak

Oleh: Ummu Kautsar
Flek paru biasanya ditandai dengan panas tinggi dan batuk-batuk. Penyakit ini muncul akibat tertular dari orang lain. 

Tidak nyaman rasanya, kalau kita terserang batuk yang tak henti. Apalagi bila yang terserang batuk adalah si kecil. Batuk, merupakan indikasi dari berbagai penyakit yang bisa dialami oleh anak. Tetapi bila batuk disertai dengan gejala sesak nafas, bisa jadi ini pertanda ia terkena flek paru. 

Istilah Vlek , sebenarnya berasal dari bahasa Belanda yang berarti bercak. Secara medis, istilah ini umum digunakan dokter untuk menunjukkan kelainan yang terlihat pada hasil foto rontgen. Istilah flek paru biasanya digunakan sebagian dokter untuk memperhalus istilah TBC. Menurut literatur, bercak ini sendiri dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya lendir karena infeksi atau alergi, proses radang seperti pada infeksi akibat TBC atau kuman yang lainnya. 

Hindari Penderita TBC 

Menurut Dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A. MTroPaed., flek di paru-paru, yang belakangan ini banyak sekali menimpa bayi dan balita, umumnya karena tertular orang. “Penyebab flek di paru-paru adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis . Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah, batuk, bersin, udara pernapasan dari penderita tuberkulosis (TBC) kepada bayi ataupun balita,” jelas dokter anak dari RSUPN Cipto Mangunkusumo ini. 

Tuberculosis merupakan bakteri infeksi menular. Ia dapat menyerang anak-anak di bawah usia 2 tahun, orang dewasa, orang-orang dengan sistem imunitas yang sangat rendah dan mereka yang hidup dilingkungan orang-orang yang terinfeksi bakteri ini. Jika anak tertular TBC paru, gejala yang dapat dilihat awam adalah serangan demam yang tak begitu tinggi selama 3 bulan berturut-turut. Namun, demam ini tidak turun meski bayi diberi obat penurun panas. 

Anak yang kurus atau berat badannya tidak naik-naik seiring usianya yang bertambah (meski Anda telah memberinya banyak makanan bergizi), juga mesti diwaspadai telah terjangkit. “Diare kronik, meski tak tergolong berat, tetapi berlangsung terus-menerus dan tak dapat diobati dengan obat diare biasa, juga bisa merupakan pertanda bayi terjangkit TBC paru. Segeralah periksa ke dokter,” tutur Hindra. 

Dokter biasanya akan melakukan tes Mantoux , rontgen, dan darah untuk mengetahui apakah ada kemungkinan TBC atau tidak. Kemudian dokter juga akan menentukan pengobatannya. Perlu diketahui, meskipun si kecil positif terinfeksi TBC, namun bukan berarti bakteri tersebut sudah berkembang menjadi penyakit TBC atau TB aktif. Hanya sekitar 10% saja, anak-anak yang terinfeksi TBC akan terjangkit penyakit ini. 

Menghindari kontak fisik dengan penderita TBC ataupun yang sedang dalam taraf pengobatan, lanjut Hindra, adalah cara yang paling aman agar anak terhindar dari penyakit ini. “Ini karena penularan bakteri TBC paru mudah sekali. Bisa lewat udara. Karena itu bayi memang harus dijauhkan dari orang dewasa yang kita tahu mengidap TBC,” ujarnya lagi, seraya menambahkan pemberian imunisasi BCG juga wajib hukumnya agar bayi memiliki imun (pertahanan) terhadap serangan bakteri ini. 

TBC Terselubung dan Aktif 

Bakteri TBC termasuk bakteri yang pertumbuhannya termasuk lamban, dan biasanya bakteri ini hanya menyerang pada area tubuh yang mempunyai banyak pasokan oksigen dan aliran darah, seperti pada paru-paru. Di Amerika, hampir sebanyak 85% penderita TBC, merupakan TBC paru. Secara medis, TBC dibagi dalam dua jenis, yaitu infeksi TBC laten dan TBC aktif. 

Infeksi TBC yang bersifat laten, muncul saat bakteri TBC masuk ke dalam tubuh, namun tidak disertai dengan gejala atau tanda-tanda yang mengindikasikan adanya TBC. Saat bakteri masuk ke paru-paru, sistem imunitas tubuh akan melawan adanya infeksi dengan mengisolasi bakteri ke dalam kapsul kecil yang disebut tubercles . Hampir 90% orang yang terinfeksi bakteri TBC, berhasil dilawan oleh imunitas tubuh tanpa sempat memunculkan gejalanya. 

Meskipun telah terinfeksi, namun orang tersebut tidak akan mampu menyebarkan bakteri TBC ke orang lain yang ada disekitarnya. Sayangnya, karena bakteri tersebut telah ada di dalam tubuh, ada kemungkinan bakteri tersebut akan berkembang menjadi penyakit TBC aktif. Keberadaan bakteri yang terselubung inipun, hanya bisa diketahui bila kita melakukan tes kulit. 

Sedangkan TBC aktif, biasanya akan langsung terlihat dari gejala-gejala yang timbul. Sekitar 10% orang yang terinfeksi bakteri TBC, akan berkembang menjadi pengidap TBC aktif. Mereka juga akan dengan mudah menulari orang-orang dilingkungan sekitarnya, jika tidak mendapatkan perawatan yang baik, pengidap TBC aktif mengalami kerusakan pada paru-paru atau organ lainnya, dan juga bisa membahayakan jiwa. 

Lebih Berat Pada Bayi 

Lantaran kondisi tubuh bayi yang masih rentan, akibat kekebalan tubuh alaminya belum sempurna, jika terjangkit TBC risikonya lebih berat dibanding orang dewasa. “Umumnya TB pada orang dewasa akan terlokalisasi hanya di paru-paru, karena tubuh orang dewasa telah memiliki kekebalan penuh. Sedang pada bayi dan anak-anak, penyebaran bakteri tak hanya di paru-paru, tapi juga ke seluruh tubuh melalui aliran darah. “Itulah sebabnya pada bayi dan anak-anak, kita bisa menjumpai kasus TB tulang, TB hati dan limfa, TB selaput otak atau meningitis,” ungkap Hindra. 

Dengan alasan itulah, TB paru pada bayi harus segera diobati setelah terdeteksi. Pengobatan biasanya berupa oral (obat yang dimakan) menggunakan obat anti-TB atau obat kombinasi selama 6 bulan, atau 9-12 bulan bagi TBC paru berat yang sudah menjalar ke otak hingga mengakibatkan meningitis. 

Agar bayi tak terkena TBC paru, pencegahan memang penting. Yang juga penting adalah memberi bayi zat-zat kekebalan tubuh sejak lahir, seperti zat-zat yang terkandung dalam ASI dan makanan bergizi lainnya. “Tak semua bayi yang menderita TBC akan jatuh sakit. Ini tergantung pada daya tahan tubuhnya juga. Bisa saja bayi terjangkit bakteri TB tetapi basil itu mati atau hanya bersarang di dalam tubuh, tidak aktif dan tidak mengganggu,” demikian Hindra. 

Menangani TBC Pada Anak 

Jika anak Anda terinfeksi, namun belum berkembang menjadi pengidap TBC aktif, ia akan diberikan obat antibiotik, seperti isoniazid . Obat ini biasanya harus di minum setiap hari selama 6-9 bulan untuk mencegah berkembangnya bakteri TBC menjadi aktif. Penderita TBC terselubung, kerap harus mengkonsumsi lebih dari satu antibiotik. Umumnya, mereka akan bisa disembuhkan. 

Penanganan penderita TBC aktif, juga akan diberikan tiga sampai empat obat yang harus diminum setiap hari selama 6 bulan, atau tergantung pada seberapa serius sakit yang dialami. Selain itu diperlukan juga pemeriksaan lanjutan, untuk melihat berapa besar keberhasilan pengobatan yang diberikan, juga untuk mengetahui efek samping dari obat tersebut, yang kerap menyertai. 

Meskipun setelah beberapa minggu mengkonsumsi obat-obatan tersebut, si kecil akan terlihat lebih baik dan gejala-gejala yang timbul perlahan menghilang, namun sangat penting bila obat yang diberikan dokter diminum hingga habis. Karena jika tidak, bakteri akan kembali aktif dan malah berkembang menjadi kebal dengan obat-obatan yang diberikan. 

Bila memang anak sudah terinfeksi bakteri TBC, vaksinasi mungkin sudah tidak mampu bekerja menahan bakteri ini. Meski demikian, The Centers for Disease Control and Prevention , Amerika menyarankan vaksinasi diberikan pada kondisi tertentu saja. Misalnya, bila memang dilingkungan rumah ada orang yang telah positif mengidap TBC aktif, dan belum mendapatkan pengobatan yang seharusnya, maka si kecil harus diberi vaksinasi TB. 

Penularan TBC Melalui Udara 

TBC merupakan penyakit yang mudah menular melalui udara, namun begitu, biasanya penyakit ini akan menjangkiti lingkungannya, apabila: 
Orang-orang yang tinggal di tempat yang kondisinya ramai. Orang yang terlalu sering terinfeksi bakteri TBC, dan tinggal di tempat yang ramai, seperti tempat penitipan anak, rumah sakit, rumah singgah, sekolah, barak militer dan penjara, merupakan tempat yang beresiko bisa menularkan penyakit TBC. 
Orang-orang yang tinggal di satu rumah dengan penderita TBC aktif. Keadaan ini akan meningkatkan kemungkinan seseorang tertular bakteri TBC dan sangat besar kemungkinannya untuk berkembang menjadi infeksi. 

Komplikasi Akibat TBC 

Para penderita TBC aktif, harus segera mendapatkan perawatan. Jika tidak, bakteri TBC aktif akan berkembang dan menyebabkan terjadinya komplikasi serius, seperti: 
Kerusakan paru-paru yang bisa membuat paru-paru berlubang dan menderita cavities . Area yang rusak, mungkin juga akan menyebabkan terjadinya pendarahan di paru-paru atau terinfeksi bakteri lainnya dan kemungkinan besar terjadi abscess . 
Berlubangnya saluran pernafasan di paru-paru. 
Terblokirnya aliran udara di dalam paru-paru.

Benarkah Minum Teh Memicu Kanker?

Teh adalah makanan yang sudah sangat kita kenal sejak kita masih kecil, karena dikenal adanya banyak manfaat yang ada pada teh tersebut. Akan tetapi, perlu diperhatikan, tidak boleh minum teh itu sembarangan, karena akibatnya bisa merugikan kesehatan Anda sendiri.

Buat Anda yang suka dengan sensasi minum teh panas, sebaliknya dihilangkan. Tunggulah teh Anda menjadi hangat baru siap dihirup. Menyeruput teh panas-panas diduga memicu risiko kanker.

Kok bisa? Karena selama ini awam tahunya teh berkhasiat, terutama teh hijau yang mengandung antioksidan tinggi yang berfungsi dalam melawan radikal bebas yang merusak tubuh.

Sudah jadi rahasia umum bahwa teh hijau memiliki zat antioksidan yang sangat tinggi yang disebut katekin. Zat ajaib tersebut diketahui dapat menurunkan risiko kanker, termasuk kanker prostat, pencernaan dan kanker payudara.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa katekin dapat mengatasi kanker esofagus (tenggorokan), namun bebaerapa lainnya justru menemukan sebaliknya.

Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam International Journal of Cancer yang dikutip dari health24, Jumat (24/7/2009) berkata lain.

Penelitian yang melibatkan 5.400 orang dewasa di China yang memiliki penyakit kanker tenggorokan dan yang tidak punya penyakit tersebut diberikan minuman teh hijau secara rutin. Namun hasilnya tidak menunjukkan adanya penurunan risiko peyakit tersebut.

Ternyata setelah diselidiki, para panelis meminum teh hijau yang diberikan dalam keadaan panas. Berdasarkan fakta tersebut, para peneliti mencoba menghubungkan antara konsumsi teh hijau dalam keadaan panas dengan peningkatan risiko kanker esofagus (tenggorokan).

Peneliti menemukan mereka yang minum teh panas memiliki risiko kanker esofagus tiga kali lebih besar daripada mereka yang meminumnya dalam keadaan hangat atau dingin. Mereka yang minum teh panas dalam keadaan hangat (tidak terlalu panas) tidak menunjukkan tanda-tanda peningkatan risiko kanker esofagus.

Adanya penelitian tersebut menguatkan penelitian sebelumnya di bulan Maret 2009 yang juga meneliti hubungan antara teh panas dan kanker esofagus. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang minum teh segera setelah dituangkan (masih panas), berisiko terkena kanker esofagus lebih besar dibanding mereka yang menunggu beberapa menit, kemudian meminumnya setelah agak dingin.

Hingga saat ini belum ada penjelasan ilmiahnya mengapa teh panas meningkatkan kanker esofagus, namun kemungkinannya adalah panas yang masuk ke tenggorokan secara kontinu akan merusak sel-sel tenggorokan tersebut. Dr. Jinkou Zhao dari Jiangsu Provincial Centre for Disease Control and Prevention di China pun menyarankan orang-orang untuk mengonsumsi minuman dalam keadaan hangat, jangan terlalu panas. Beberapa penelitian lainnya bahkan menyebutkan bahwa mengonsumsi minuman/makanan panas lainnya (kopi, sup) meningkatkan risiko kanker esofagus dan kanker perut.

Sementara studi yang berhubungan dengan teh hijau panas tersebut masih diteliti, Zhao menyebutkan bahwa konsumsi teh hijau dalam keadaan hangat tetap memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, termasuk menurunkan risiko kanker.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Meminum Teh

Oleh : Agus Setiawan
Bagi sebagian orang mungkin belum mengerti bagaimana meminum teh agar manfaat yang ada didapatkannya. Ternyata meminum teh tak asal kita langsung meminumnya. Karena ada beberapa saran yang harus kita perhatikan ketika kita akan meminum teh itu sendiri.

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika meminum teh, agar manfaat yang ada dapat terserap oleh tubuh kita.

1. Jangan minum teh saat atau sesudah makan karena zat yang terkandung dalam makanan dapat dicuri oleh zat stimulan teh.

2. Jangan minum teh saat perut kosong sebab dapat meningkatkan produksi asam lambung.

3. Hindari minum teh dicampur dengan gula karena menyebabkan zat-zat yang dikandungnya menjadi berkurang.

4. Jangan minum teh yang sudah semalaman karena sudah banyak zat nya yang teroksidasi dan basi sehingga berdampak tidak baik untuk tubuh.

5. Hindari minum teh saat hamil dan menyusui. Karena kafein dan zat stimulan pada teh bisa merangsang kontraksi rahim. Selain itu untuk ibu menyusui akan mengganggu produksi kelenjar penghasil susu ibu atau ASI.

Mari kita atur pola minum teh yang sehat!

Cara Alami Mengusir Ketombe

Mengusir ketombe juga bisa menggunakan cara alami. Jeruk nipis adalah salah satu buah yang dipercaya bisa mengontrol keberadaan ketombe.


Arthur S Simon, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit Pertamina, Balikpapan, Kalimantan Selatan, mengatakan, jeruk nipis dapat melunturkan minyak (sebum) di kulit kepala. Dengan begitu, habitat atau tempat bersarang jamur yang merugikan pun dapat dikurangi.

Selain bisa mengendalikan sebum di kepala, jeruk nipis juga bisa memberikan efek segar dan nyaman, terutama bagi kepala berketombe yang kerap dihinggapi rasa gatal. Buah yang kaya dengan kandungan vitamin C ini juga bisa membuat rambut tampak sehat dan cantik berkilau.

Cara penggunaannya tidak sulit. Sebelum keramas, usapkan irisan jeruk nipis atau perasan jeruk nipis pada kulit kepala, terutama di daerah berketombe. Diamkan sekitar 15 menit sebelum membasuh dan berkeramas.

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS Cipto Mangunkusumo, Eddy Karta, juga merekomendasikan penggunaan tea tree oil sebagai salah satu bahan alami pengusir ketombe. Menurut Kim, sudah banyak tea tree yang dijual dalam bentuk kemasan jadi sehingga penerapannya lebih mudah.

Tumbuhan dari Australia ini memiliki kemampuan sebagai antiseptik dan antijamur. Selain mengatasi ketombe, tea tree juga sering digunakan untuk mengatasi gangguan kulit lainnya, seperti kutu air, jerawat, eksem, psoriasis, infeksi jamur, bisul, dan infeksi kutu

Aman kah Makan Buah Yang Matang Dengan Karbit?

Sekarang musim gak tentu nih, dari tiba-tiba panas terus hujan, kemudian panas lagi, bisa jadi penyebab badan sakit, kurang enak badan. Makanya harus bisa jaga diri nih, maksudnya jaga kesehatan, di antaranya dengan mengkonsumsi multivitamin atau lebih enak lagi buah-buahan yang segar.

Tapi… untuk sebagian buah tertentu ternyata proses pematangannya dengan menggunakan karbit, nah aman gak sih buat tubuh kita atau malah merugikan bagi tubuh kita?

Yuk, kita bahas, saling berbagi pengetahuan, siapa tahu ada yang salah atau kurang dalam penjelasannya maka tolong dilengkapi atau dikoreksi.

Pengaruh Karbit Terhadap Pematangan Buah Pisang

Buah pisang, terutama yang matang, memiliki beberapa kandungan seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, beberapa vitamin (A, B1, B2 dan C), zat besi, dan niacin. Kandungan mineralnya yang menonjol adalah kalium (Wirakusumah, Emma S, 1977).

Zat-zat tersebut sangat diperlukan dalam tubuh manusia. Bukan itu saja, pisang termasuk buah yang murah-meriah dan mudah didapat sepanjang tahun. pemasakan yang lebih cepat, yakni menggunakan karbit (kalsium karbor). Jangankan buah pisang yang umurnya tua, pisang yang umurnya masih tergolong muda (belum siap panen) pun akan segera matang walau dari sisi aroma atau rasa kurang nyaman. Dengan karbit, ibu-ibu merasa senang karena pisangnya cepat matang dengan warna yang sama dengan proses pematangan secara alami atau matang di pohon.

Tetapi, pisang yang matang karena dikarbit cepat membusuk. Setelah kulit pisang yang dimatangkan dengan karbit dijadikan makanan ternak, ternyata berdampak buruk terhadap kesehatan ternak itu. Ternak menjadi sakit.

Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsi pisang karbitan, tampaknya masih perlu penelitian lebih jauh. merusak lingkungan jika dibuang begitu saja di sembarang tempapengaruhnya terhapat proses pembusukan.

Dari penelitiannya diperoleh hasil sebagai berikut: Pisang yang dimatangkan dengan karbit paling cepat (tidak sampai tiga hari) matangnya, tetapi proses pembusukannya pun paling cepat.

Kemudian menurut Ahli Pasca Panen dari Unbraw :

Pisang dan buah sejenis, proses matang secara alamiah berproses kimiawi. Karbohidrat dalam kandungan daging buahnya berubah menjadi glukosa, yang membuat rasa manis dan melunak.

Proses tersebut menghasilkan Gas Etilen. Gas ini merambat dari molekul satu ke yang lainnya membuat sekitarnya jadi matang pula.

Hal ini yang menjadi dasar memberi Kalsium Karbit ( Calcium Carbide), digunakan untuk membantu proses pematangan.

Kalsium karbit, kita sebut karbit saja,bila kena air atau uap air akan menghasilkan Gas Asetilin. Gas ini dalam struktur kimianya serupa dengan Etilen alami. Karena dipenuhi dengan Gas Asetilin inilah, buah akan berfermentasi serentak menjadi matang. Betul, apabila buah kurang matang akan tidak semanis yang matang, karena kandungan Karbohidrat – Zat Pati nya masih kurang. Gas asetilin karena ringan akan terbang dan tercampur dengan udara.

Bahaya yang ditimbulkan sampai sekarang belum ada bukti yang nyata,semuanya hanya berdasarkan asumsi tanpa bukti ilmiah.
Pematangan buah dengan cara ini lebih sehat daripada dipakai Bahan Kimia Cair yang mengandung Etilen yang bercamour pospor. Phospor campuran ini ternmasuk bahan yang sangat beracun,lagipula aplikasinya dengan cara disemprotkan kekulit buahnya.

Apa itu Calcium Carbide (Karbid) ?

Karbit atau Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbit digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah.

Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah

CaC2 + 2 H2O → C2H2 + Ca(OH)2

Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349ml asetilen. Pada proses las karbit, asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang diperlukan dalam pengelasan. (Wikipedia)

Gas etilen

karbit memang telah lama digunakan secara tradisional untuk memacu kematangan buah. Efektivitasnya hanya seperseratus jika dibandingkan etilen. Siapa sangka selain pemacu kematangan, gas asetilen yang dihasilkan dari karbit juga bermanfaat untuk menghilangkan warna hijau.

Kesimpulan

Jadi hormon yang membuat buah matang disebut gas etilen (karbit=nama dagang). Sebetulnya secara alami tanaman sudah memproduksi hormon ini agar buah menjadi matang. Akan tetapi para pedagan buah menambahkan karbit lebih dari kadar normal agar buah dapat lebih cepat matang.

Penggunaan karbit ini tidak menimbulkan dampak negatif. Kadar vitamin dan mineral tidak berubah karena penggunaan karbit ini. Hal ini karena karbit adalah zat kimia yang hanya merangsang pembntukan gas etilen yang merangsang proses pematangan buah. Selain itu, tidak ada dampak negatif yang berarti bagi kesehatan kosumen.

Nah, kalau gini kan jadi jelas, gak ada masalah kan makan buah matang karbitan, yang penting jaga kondisi, jaga kesehatan dan vitalitas tubuh kita di antaranya dengan makan buah-buahan, gak apa-apa lah karbitan yang penting menyehatkan, betul tidak???

Kamis, 17 Juni 2010

8 Kiat Sehat ala Ibnu Al-Bukhtayasu’

Ibnu Al-Bukhtayasu’ menyatakan :

1. Jangan makan telur dan ikan secara bersamaan, karena bisa menyebabkan diare atau ambeien dan sakit gigi.

2. Terlalu banyak makan telur bisa menyebabkan gatal-gatal pada wajah.

3. Memakan yang asin-asin, ikan asin atau melakukan gurah setelah mandi, bisa menyebabkan panu dan eksim.

4. Terbiasa makan ginjal kambing bisa menimbulkan sakit kandung kencing.

5. Mandi dengan air dingin setelah makan ikan segar, bisa menyebabkan diare.

6. Menyetubuhi wanita haid bisa menyebabkan lepra.

7. Bersetubuh tanpa mandi sesudahnya bisa menyebabkan kencing batu.

8. Terlalu lama berada di luar rumah, bisa menimbulkan sakit berbahaya.

Jenis Madu dan Khasiatnya Masing-masing

Seperti telah kita ketahui, MADU dapat dihasilkan secara spesifik berdasarkan sumber nektar bunga. Hasil penelitian para ahli yang dipadukan dengan pengalaman langsung dari konsumen dan masyarakat penggemar MADU, setiap jenis MADU dari sumber nektar yang berbeda tersebut, ternyata memiliki manfaat dan khasiat yang berbeda pula. Walaupun demikian secara umum khasiat dan manfaat MADU tersebut hampir sama.


Adapun jenis-jenis MADU yang dimaksud adalah:


1. MADU BUNGA KAPUK RANDU, berkhasiat: Meningkatkan nafsu makan, Meningkatkan daya tahan tubuh, Mengobati sariawan, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka), Memperlancar fungsi otak.


2. MADU KARET, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Mengobati keputihan, Mengobati gatal-gatal, Mengobati alergi, Memperlancar fungsi otak, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka).


3. MADU BUNGA KOPI, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Membuat enak tidur, Memperlancar fungsi otak, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka)


4. MADU BUNGA KLENGKENG/SONOKELING, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Memperlancar urine/berkemih, Memperkuat fungsi ginjal, Mengobati sakit pinggang, Mempercepat penyembuhan luka operasi, Memperlancar fungsi otak, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka).


5. MADU BUNGA DURIAN, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Menghilangkan rasa mual, Membuat enak tidur, Memperlancar fungsi otak, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka).


6. MADU BUNGA RAMBUTAN, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Memperlancar urine, Memperkuat fungsi ginjal, Mengobati sakit pinggang, Memperlancar fungsi otak, Mengobati sakit maag, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka).


7. MADU BUNGA APEL/JAMBU AIR, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Menghilangkan rasa mual, Memperkuat kandungan bagi ibu hamil, Memperlancar fungsi otak, Membuat enak tidur, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka)


8. MADU BUNGA MANGGA, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Menghilangkan rasa mual, Memperkuat kandungan bagi ibu hamil, Memperlancar fungsi otak, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka)


9. MADU BUNGA KALIANDRA, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Meningkatkan hormone, Memperlancar pencernaan, Mengobati darah tinggi, Membuat enak tidur, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka).


10. MADU LOKAL/MADU MULTIFLORA/MADU HUTAN, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Mengobati darah tinggi/darah rendah, Membuat enak tidur, Mengobati reumatik, Memperlancar fungsi otak, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka)


11. MADU BUNGA MAHONI/JAMBU MENTE, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Mengobati sakit malaria, Mengobati keputihan bagi wanita, Memperlancar fungsi otak, Mengobati luka bakar (dioles pada bagian yang luka), Mengobati asam urat.


12. MADU POLLEN (MADU + TEPUNGSARI BUNGA), berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Meningkatkan hormone, Menyuburkan peranakan, Mengobati keputihan bagi wanita, Menghaluskan muka dan menghilangkan jerawat (dioles pada bagian muka) serta menjadikan kulit muka tidak berkeriput, Menghilangkan rasa letih yang berkepanjangan, Memperlancar fungsi otak, Mengobati penyakit darah tinggi dan jantung.


13. MADU SUPER (MADU + TEPUNGSARI BUNGA + ROYAL JELLY), berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Meningkatkan hormone, Menyuburkan peranakan bagi wanita, Sangat cocok dikonsumsi bagi pria dewasa, Mengobati penyakit darah tinggi dan jantung, Mengobati sel tubuh yang rusak, Mempercepat penyembuhan loka operasi, Mengendurkan bagian syaraf yang tegang, Menghilangkan rasa letih yang berkepanjangan, Memperlancar fungsi otak.,


14. ROYAL JELLY, berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Meningkatkan produksi hormone, Menyuburkan peranakan, Mengobati darah tinggi/darah rendah, Memperlancar urine, Memperkuat fungsi ginjal, Mengobati sakit pinggang, Mempercepat penyembuhan luka operasi, Mengendurkan bagian syaraf yang tegang, Mengobati organ tubuh yang rusak, Menghilangkan rasa letih yang berkepanjangan, Memperlancar fungsi otak, Dapat dikonsumsi penderita Diabetes.


15. TEPUNGSARI BUNGA (BEE POLLEN), berkhasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, Memperlambat proses penuaan dan menghaluskan kulit muka, Menurunkan kolesterol, Memperlancar fungsi pencernaan, Mengobati asma, Dapat dikonsumsi penderita Diabetes.


16. PROPOLIS, berkhasiat : Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, Membantu Mengobati dan menjaga kulit dari masalah seperti jerawat, gatal-gatal, eksim dan lain-lain. Menjaga mulut tetap segar dan nyaman, Membantu memperbaiki jaringan tubuh, Menyejukan radang tenggorokan dan masalah sinusitis, membantu Mengobati penyakit maag, infeksi saluran pencernaan dan saluran kemih, dll.


TAKARAN MADU

Untuk mendapatkan khasiat dan manfaat dari MADU, dalam mengkonsumsi sebaiknya menggunakan takaran yang direkomendasikan.


Pagi : Dewasa : 40 gr /2 sendok makan Anak-anak : 20 gr /1 sendok makan

Siang : Dewasa : 30 gr /1 sendok makan Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

Malam : Dewasa : 30 gr /1 sendok makan Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

Penelitian Para Ahli Kedokteran terhadap Habbatus Sauda


Berikut penelitian yang sudah dilakukan oleh para pakar:


“ Habbatus Sauda’ memiliki peranan yang penting pada pencegahan tumor & kanker. Pada penggunaannya dalam waktu yang lama minyak Habbatus sauda’ memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu dapat mempercepat pembelahan sel ”. Dr. Stanley Kopok, University of Arizona, USA

“ Habbatus sauda kaya akan beta-sitosterol, yang diketahui memiliki kemampuan mencegah kanker”.
Dr. Michael Tierra L. AC. O.M.D.

” Dengan mengkonsumsi Nigella Sativa dapat melawan kelelahan ”.
Dr. Mohammed Saleh, Kairo-Mesir

” Ekstrak habbatus sauda memiliki khasiat anti-tumor tanpa efek samping seperti apa yang terjadi pada Chemotherapi dan penyinaran”.
Study of Nigella sativa on humans, University of South Carolina. USA

“ Habbatus sauda mempunyai lebih dari 100 bahan aktif dengan berbagai khasiat penyembuhan. Salah satunya adalah impotensi.”
Black Cumin, The Magical Egyptian Herb, Dr. Peter Schleicher, M. D.
Dr.Mohammed Saleh, M.D., Egypt

“ Habbatus sauda’ terbukti memiliki khasiat anti-histamin, anti-oxidant, anti-biotic, anti -mycotic dan penghambat Bronchitis”.
Study of Black Seed Oil on Humans, American Scientists

“ Kombinasi kandungan lipid dan struktur hormon dalam Nigella Sativa dapat meningkatkan air susu bagi ibu menyusui”
University Pochefstroom

” Terapi baru yang efektif, mudah dicerna dan tidak mahal pada penyakit alergi adalah penggunaan asam lemak tidak jenuh dari minyak biji tanaman, terutama minyak Nigella Sativa (Habbatus sauda)”.
Dr. Lutz Bannasch, München – Jerman

” Nigella Sativa (Habbatus sauda mengandungi minyak eter yang dapat membantu pencernaan & mengurangi masalah usus ”.
Prof. Dr. Hildebert Wagner, Institut fur Pharmazeutische Biologie, München – Jerman

” Nigella Sativa mengandung asam lemak tak jenuh, Linoleic & Gammalinolenic yang masuk dalam tubuh. Asam ini memungkinkan untuk pencapaian sintesis yang merupakan sistem kekebalan tubuh yang penting menyebabkan penyakit kronik seperti jerawat dan demam karena alergi, hingga kanser ”.
Dr. Peter Schleicher, M. D., Immunologist, Munich Germany

” Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh ”.
US. Patents Section, Antiviral Agents Bulletin # 5, 482, 711

” Habbatus sauda’ merangsang sumsum di tulang & imuniti sel serta pengeluaran terferon, melindungi sel-sel normal melawan virus perusak sel, melawan sel tumor, dan meningkatkan antibodi yang mengeluarkan sel B”.
Cancer Immuno-biology, South Carolina

” Habbatus sauda’ terbukti menyembuhkan 70 % penderita alergi, termasuk di dalamnya alergi serbuk dan debu juga jerawat, serta neurodermitis ( penyakit kulit), asthma dan lemahnya daya kekebalan tubuh. Mengambil habbatus sauda’ secara teratur dapat menahan secara baik penyakit flu ”.
Dr. Peter Schleicher, Immunologie, München-Jerman


Pendapat Ilmuwan

Berikut pemaparan para dokter dan ilmuwan mengenai habbatus sauda setelah dilakukan penelitian secara empiris dan klini

Ibnu Sina – Habbatussauda merangsang tenaga dan membantu memulihkan kepenatan dan semangat. (Buku Ibnu Sina “Canon of Medicines”)

Ibnu Qayyim – Habbatussauda dapat membantu memulihkan penyakit seperti batuk, “bronchitis”, masalah perut, cacingan, masalah kulit seperti jerawat, sakit senggugut dan haid, menambah aliran air liur dan sebagainya. (Buku Ibnu Qayyim “Medicine of the Prophet”)

Dr Ahmad Elkadi juga membuat kajian dan mendapatkan bahwa Habbatussauda dapat meningkatkan daya tahan tubuh (immune system). Kandungan dari Habbatussauda ialah Fixed Oil (saturated dan unsaturated), Minyak-minyak Asas (sterol, thymohydroquinone, carvone, limonine, cymene), Alkaloids, Saponin dan Asid Amino.

Professor G. Rietmuller – Bahan ekstrak Habbatussauda menunjukkan kesan amat positif terhadap sistem immunisasi badan dan boleh digunakan sebagai “bio-regulator’. (Professor G. Rietmuller, Director of Institute of Immunology, University of Munich, Germany)

Dr. Ahmad El-Qadi (Islamabad, Pakistan) dan Dr. Usama Qandil (Florida, USA) mendapati pengambilan 1 gram Habbatussauda sebanyak dua kali sehari mempunyai kesan peningkatan yang mengagumkan terhadap fungsi immuniti badan. Penemuan ini dianggap penting untuk memungkinkan penggunaan Habbatus Sauda sebagai bahan peningkatan immuniti semula jadi badan untuk rawatan kanser, AIDS dan penyakit-penyakit yang lain berkaitan kekurangan immuniti badan.

Kajian oleh Dr. Haq terhadap sukarelawan penderita AIDS di Department of Biological and Medical Research Centre, Rilyadh menunjukkan bahwa Habbatussauda berupaya meningkatkan kadar diantara ‘helper T-cells’ dan ’suppresser T-cells’ sebanyak 55%. Aktiviti ‘natural killer cells’ juga menunjukkan peningkatan purata sebanyak 30%.

Dr. Peter Schleicher, seorang pakar immunisasi (immunologist) di Munich mendapati Habbatussauda berhasil menyembuhkan sebanyak 420 orang daripada 600 orang sukarelawan penderita allergik. Kebanyakan penderita ini mengidap allergik terhadap ‘pollen’ dan habuk, jerawat dan saraf kulit, serta yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. (Nota: Dr. Peter Schleicher telah dipilih sebagai ahli paling muda di World Academy of Scientist)

Penyelidik Amerika menulis laporan pertama di dunia mengenai kesan ‘anti-tumor’ yang ditunjukkan oleh Habbatussauda. (”Study of the Effects of Nigella Sativa on Humans”)

Professor Michael Meurer – Habbatussauda berupaya menghentikan ‘inflammations’ dan masalah saraf kulit (neurodermitis) (Professor Michael Meurer, Dermatology Clinic of Munich, Germany)

Ilmuwan di Cancer and Immuno-Biological Laboratory of Germany mengesahkan Habbatussauda berupaya meransang ‘bone marrow’ dan sel-sel immuniti, meningkatkan penghasilan ‘interferon’ dan mempertahankan sel-sel biasa terhadap kesan kemusnahan sel olehvirus. Habbatussauda juga berupaya memusnahkan sel-sel tumor dan meningkatkan bilangan antibodi yang menghasilkan “B cells”.
Kajian Ilmiah

Laporan ilmiah yang menyatakan bahwa Black Seed memiliki kemampuan ajaib dalam mengobati.1. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
 ~ US Patents Sections, Antirival Agents Bulletin #5,482,711
 
2. Black Seed menstimulasi sumsum di tulang dan imunitas sel serta produksi interferon, melindungi sel-sel normal melawan virus perusak sel, melawan sel tumor dan meningkatkan jumlah anti bodi yang memproduksi sel B.
 ~ Cancer Immuno-biology Laboratory, South Carolina
 
3. Black Seed mengandung asam lemak tak jenuh, misalnya Linoleic dan asam Gammalinolen yang masuk dalam tubuh. Asam ini memungkinkan untuk pencapaian sistesis yang merupakan sistem kekebalan tubuh yang penting, yang meregulasi subtansi-subtansi yang merupakan turunan dari prostaglandin E1, asam Linoleic menstabilkan membran sel dan Prostaglandin memiliki efek menghambat radang. Hal ini menghentikan reaksi kekebalan tubuh yang menyebabkan penyakit kronis seperti jerawat dan demam karena alergi hingga dapat menyebabkan kanker.
 
4. Black Seed terbukti memiliki efek anti histamin, anti-oxidant, anti-biotic, anti-mycotic dan penghambat bronchitis.
 ~ Study of Oil Black Seed on Humans, American Scientists
 
5. Black Seed benar-benar herba ampuh yang telah dipakai selama lebih 3000 tahun. Mengandung lebih dari 100 kandungan penting. Black Seed adalah sumber yang penting untuk Asam Lemak Esensial, protein, karbohidrat, dan vitamin serta mineral “Black Seed juga kaya akan sterol, terutama beta – sitosterol, yang dikenal memiliki kemampuan mencegah kanker”.
 ~ Dr. Michael Tierra L.A.C.O.M.D.
 
6. Hasil uji Black Seed membuktikan dapat dipakai untuk menyembuhkan banyak penyakit.
 ~ Pharmaceutical newspaper, Wissenschaftlicher Text
 
7. Black Seed merupakan sumber penting protein, carbohydrates, Asam Lemak Esensial, vitamin A, B1, B2, C dan Niacin juga mineral, seperti calcium, potassium, iron, magnesium, selenium, magnesium dan zinc.
 ~ Phytochemichals of Nigella sativa seeds. Food Chemistry
 
8. Abdel, F.A.F.M.K. Matsumoto, et al. (2000). Antinociceptive effects of Nigella sativa oil and its major component, thymoquinone, in mice. European Journal of Pharmacology. [print] 400(1):89-97. Department of Pharmacology, Institute of Natural Medicine, Toyama Medical and Pharmaceutical University, 2630 Sugitani, Toyama, 930-0194, Japan.
 
9. Akova, A. and G. Ustun (2000). Activity and adsorption of lipase from Nigella saive seeds on Celite at different pH vaues. Biotechnology Letters. March 22(5): 355-359. Chemical Engineering Department, Istanbul Technical University, 80626, Maslak, Istanbul, Turkey.
 
10. Badary, O.A.N.A.B. Abdel, et al. (2000). The influence of thymoquinone on doxorubicin-induced hyperlipidemic nephropathy in rats. Toxicology. March 143(3): 219, 226. Department of Pharmacology and Toxicology, College of Pharmacy, Al-Azhar University, Nasr City, Cairo, Egypt.


SUMBER : 

http://www.habbats.com/2007/12/12/penelitian-para-ahli-kedokteran-terhadap-habbatus-sauda-bag-2/

http://habbatsonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=93%3Akajian-ilmiah&catid=29%3Atentang-habbatussauda&Itemid=94&lang=in

Hukum Khitan bagi Muslim dan Muslimah

Penulis: Salim Rasyid Asy Syibli, Muhammad Khalifah Hafidzahullah
Telah pasti di dalam banyak hadits tentang disyariatkannya khitan, diantaranya :
1. Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

الْفِرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَاْلاِسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّرِبِ وَتَقْلِيمُ اْلأَضْفَارِ وَنَتْفُ اْلآبَاطِ

(artinya) : “Fitrah itu ada lima, yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak.”
Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Bukhari (6297 – Al Fath, Imam Muslim (3/27 – Imam Nawawi), Imam Malik di dalam Al Muwattha’ (1927), Imam Abu Dawud (4198), Imam Tirmidzi (2756), Imam Nasa’I (I/14-15), Imam Ibnu Majah (292), Imam Ahmad di dalam Al Musnad (2/229) dan Imam Baihaqi (8/323).

2. Dari ‘Utsaim bin Kulaib dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya ia pernah datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam lalu mengatakan :


قَدْ أَسْلَمْتُ فَقَالَ لَهُ النَِّبيُ صَلَّى اللهٌ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ أَلْقِ عَنْكَ شَعْرَ الْكُفِرِ وَاخْتَتِنْ

(artinya) : “Sungguh saya telah masuk Islam”. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Buanglah darimu buku (rambut) kekufuran dan berkhitanlah”.
Hadits Hasan, dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud (356) dan Imam Baihaqi dari beliau (1/172) juga Imam Ahmad (3/415.

Berkata Syaikh Al Albani di dalam Al Irwa’ (79): Ini adalah hadits hasan, karena hadits ini memiliki dua pendukung. Salah satunya dari Qatadah dan Abu Hisyam, sedangkan yang satu dari Wa’ilah bin Asqa’. Dan sunggu saya telah membicarakan tentang keduanya. Telah saya jelaskan juga di dalam Shahih Sunan Abu Dawud (no 1383) bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berhujjah dengan hadits ini.

3. Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

إِلْخَتَتَنَ إِبْرَاهِيْمُ خَلِيْلُ الرَّحْمَانِ بَعْدَ ماَ أَتَتْ عَلَيْهِ ثَمَانُوْنَ سَنَةً

“Ibrahim Khalilur Rahman berkhitan setelah berumur delapan puluh tahun”.

Dikeluarkan oleh Imam Bukhari (6298 – Al Fath), Imam Muslim (2370), Imam Baihaqi (8/325) dan Imam Ahmad (2/322-418) dan lafadz hadits ini ada pada beliau.
Didalam hadit-hadits di atas terdapat keterangan tentang disyariatkannya khitan. Dan bahwasanya orang yang tuapun tetap diperintahkan untuk melaksanakannya, jika ia belum pernah berkhitan.

Khitan bagi Wanita

Adapun tentang disyariatkannya khitan bagi para wanita, maka dalam hal ini ada beberapa hadits, diantaranya sebagai berikut ini :
1. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam kepada Ummu ‘Athiyah radiyallahu ‘anha (seorang wanita juru khitan) :

أُخْفُضِي وَلَا تُنْهِكِي فَإِنَّهُ أَنْضَرُ لِلْوَجْهِ أَحْضَى لِلْزَوْجِ

“Khitanlah (anak-anak perempuan), tetapi jangan dipotong habis! Karena sesungguhnya khitan itu membuat wajah lebih berseri dan membuat suami lebih menyukainya”.
Hadits Shahih, dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud (5271), Imam Al Hakim (3/525), Imam Ibnu ‘Adi di dalam AL Kamil (3/1083) dan Imam Al Khatib didalam Tarikhnya (12/291).

2. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam :

ِإذَا الْتَقَى الْخِتَانَانِ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ

“Apabila dua khitan (khitan laki-laki dan khitan perempuan) sudah bertemu, maka sudah wajib mandi”.
Hadits Shahih, dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi (108-109), Imam Syafi’I (1/36), Imam Ibnu Majah (608), Imam Ahmad (6/161), Imam Abdurrazzaq (1/245-246) dan Imam Ibnu Hibban (1173-1174- Al Ihsan).

Didalam hadits ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam menisbatkan khitan untuk para wanita. Maka ini menjadi dalil tentang disyariatkan juga khitan bagi mereka (wanita, red).

3. Hadits yang diriwayatkan dari Aisyah radiyallahu ‘anha secara marfu’ :

اِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا اْلأَرْبَعِ وَمَسَّ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْخُسْلُ

(artinya) : “Apabila seorang lelaki telah berada di atas empat bagian tubuh istrinya, dan khitannya telah menyentuh dengan khitan istrinya, maka sudah wajib mandi”.
Dikeluarkan oleh Imam Bukhari (1/291 – Al Fath), Imam Muslim (349- Imam Nawawi), Imam Abu ‘Awanah (1/289), Imam Abdurrazaq (939-940), Imam Ibnu Abi Syaibah (1/85) dan Imam Baihaqi (1/164).

Di dalam hadits ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam juga mengisyaratkan adanya dua tempat khitan, yaitu pada seorang lelaki dan pada seorang perempuan. Maka hal ini menunjukkan bahwa seorang perempuan juga dikhitan.
Imam Ahmad rahimahullah berkata : Didalam hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa para wanita dahulu juga dikhitan.

Hendaklah diketahui bahwa khitan wanita merupakan hal yang ma’ruf (dikenal umum, red) di kalangan para Salaf. Barangsiapa yang ingin menambah panjang lebar penjelasan tentang hal ini, silahkan melihat kitab Silsilatul Ahaditsush Shahihah (2/353). Karena sesungguhnya Syaikh Al Albani – semoga Allah melimpahkan pahala untuk beliau – telah menyebutkan banyak hadits dan atsar yang berkaitan dengan hal ini di dalam kitab tersebut.

Hukum Khitan
Pendapat yang rajih (kuat) adalah wajib. Dan itulah yang ditunjukkan oleh dalil-dalil yang ada maupun kebanyakan pendapat para ulama. Dan telah pasti pula perintah Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam kepada seorang yang baru masuk Islam untuk berkhitan. Kata beliau kepadanya :

أَلْقِ عَنْكَ شَعْرَ الْكُفِرِ وَاخْتَتِنْ

“Buanglah darimu rambut/bulu kekufuran dan berkhitanlah.”

Maka perintah beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam kepada orang itu untuk berkhitan ini merupakan dalil terkuat yang menunjukkan tentang wajibnya.

Syaikh Al Albani di dalam Tamamul Minnah (hal 69) berkata : “Adapun hukum khitan, maka yang rajih menurut kami adalah wajib. Dan ini adalah pendapat jumhur ulama, seperti Imam Malik, Imam Syafi’i maupun Imam Ahmad. Pendapat ini pula yang dipilih oleh Imam Ibnu Qayyim rahimahullah. Beliau membawakan lima belas sisi untuk berdalil untuk mendukung pendapat ini. Meskipun masing-masing sisi tidak kokoh (dukunganna atas pendapat ini) ketika berdiri sendiri. Akan tetapi secara keseluruhan tidak diragukan lagi kuatnya sisi-sisi pendalilan tersebut. Hanya saja disini bukan tempatnya untuk membicarakan semuanya, tetapi kami cukupkan disini untuk menyebutkan dua sisi saja, yaitu :


1. Firman Allah Ta’ala :
“Kemudian Kami wahyukan…mempersekutukan Allah”. (An Nahl 123)
Khitan termasuk diantara millah (ajaran) Ibrahim ‘alaihissalam sebagaimana terdapat di dalam hadits Abu Hurairah yang akan disebutkan setelah ini. Dan ini merupakan hujjah yang terbaik sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Baihaqi yang juga disadur oleh Al Hafidz di dalam Al Fath (10/281).

2. Bahwa khitan itu merupakan syiar-syiar Islam yang paling nampak, yang membedakan antara seorang muslim dengan nashrani. Hingga kaum muslimin hampir-hampir menganggap orang yang tidak berkhitan itu tidak termasuk dari kalangan mereka (kaum muslimin).

Kami tambahkan pula sisi yang ketiga untuk mendukung dalil wajibnya khitan, yaitu yang disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di dalam Al Fath (10/417) dari Abu Bakr Ibnul Arabi ketika beliau membicarakan tentang hadits :


الْفِرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَاْلاِسْتِحْدَادُ

(artinya) : “Fitrah itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan,…”
Kata beliau : “Menurut pandangan saya bahwasanya kelima cabang yang disebutkan di dalam hadits ini semuanya wajib. Karena apabila seseorang meninggalkannya, niscaya tidak tersisa penampilannya sebagai seorang bani Adam, lalu mana mungkin ia (penampilannya) termasuk dari kalangan kaum muslimin”.

Hukum khitan ini umum untuk kaum pria maupun kaum wanita. Hanya saja tidak ada pada sebagian kaum wanita – bagian tubuh yang dipotong – untuk dikhitan, yaitu apa yang dinamakan dengan klitoris. Maka tidak masuk akal, kalau kita perintahkan kepada mereka untuk dipotong (dikhitan), sementara hal itu tidak ada dalilnya.

Ibnu Hajj di dalam Al Madkhal (3/396) berkata : “Diperselisihkan hukum khitan ini pada para wanita. Apakah mereka dikhitan secara mutlak ataukah dibedakan antara wanita Timur dengan wanita Barat. Adapun para wanita Timur, maka mereka diperintahkan karena adanya bagian kemaluannya (untuk dipotong), yang lebih dari asal penciptaannya. Sedangkan para wanita Barat tidak diperintahkan kepada mereka keterangan tiadanya khitan pada mereka.Sehingga hal ini kembali merujuk kepada tuntutan ‘illah (sebab yang menetapkan hukum).

Waktu Khitan
Sunggu telah berlalu penjelasan tentang hukum khitan yaitu wajib. Dan termasuk diantara hal-hal yang telah diketahui di dalam ilmu ushul fiqh, bahwasanya suatu kewajiban menuntut agar dilakukannya perintah tersebut dengan segera. Sesungguhnya telah ada di dalam sebagian hadits tentang penentuan waktu khitan, yaitu pada hari ketujuh.

Terdapat di dalam masalah ini tiga hadits yang menunjukkan bahwa khitan itu dilakukan pada hari ketujuh. Dan hadits-hadits tersebut tidak ada yang terluput dari perbincangan para ulama. Dan kami bawakan keterangan rinci tentang hal ini di dalam pembahasan berikut ini :

1. Dari Jabir bin Abdullah Radhiallaahu ‘anhu :

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengaqiqahi Al Hasan dan Al Husain (dan beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam mengkhitan keduanya pada hari ketujuh).
Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Adi di dalam Al Kamil (3/1075), Imam Thabrani didalam Ash Shaghir (2/122), Imam Baihaqi di dalam Al Kubra (8/324) dan di dalam Asy Sy’ab (6/394) dari jalan sanad Muhammad bin Abis Sari al Atsqalani mengatakan : “ Telah bercerita kepadaku Al Walid bin Muslim dari Zuhair bin Muhammad dari Muhammad bin Munkadir darinya. Dan berkata Imam Thabrani : Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini yang menambahkan lafadz :

“Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam mengkhitan keduanya pada hari ketujuh”.

Kami katakan : Ini adalah sanad yang dhaif (lemah), padanya ada cacat yang beruntun:
- Pertama, Muhammad bin Abis Sari – Abu ‘Ashim AL Atsqalani. Al Hafidz di dalam At Taqrib berkata : Ia seorang yang shaduq (jujur) dan ‘arif, tetapi banyak keliru (dalam periwayatan). Maka kami khawatir bahwa hadits ini termasuk diantara kekeliruannya.
- Kedua, Al Walid bin Muslim telah melakukan tadlis taswiyah dan menyebutkan riwayatnya dengan “ ‘an ” dari gurunya terus ke atas
- Ketiga, Zuhair bin Muhammad. Al Hafidz di dalam At Taqrib berkata : “Periwayatan Ahlu Syam darinya tidak tetap. Oleh karenanya hadits ini dha’if”.

Beliau katakan juga dalam At Tahdzib (3/301 – 302) : “Berkata Imam Bukhari : Hadits yang diriwayatkan oleh Ahlu Syam darinya sesungguhnya merupakan hadits-hadits yang mungkar. Berkata Imam Abu Hatim : Kedudukannya sebagai orang yang jujur, tetapi hafalannya buruk. Dan haditsnya yang ada di Syam lebih mungkar dari haditsnya yang ada di Iraq. Berkata Al ‘Ajli : Ia tidak mengapa, tetapi hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Ahlu Syam darinya tidak membuatku kagum”.

Kami katakan : “Hadits di atas termasuk diantara riwayat-riwayat Ahlu Syam, karena Al Walid Bin Muslim adalah seorang Dimasyqi Syami (yakni penduduk Syam –ed). Lagi pula tambahan yang tersebut di dalam hadits di atas adalah mungkar. Dimana ada tujuh sahabat yang meriwayatkan hadits ini, tetapi mereka tidak menyebutkan adanya tambahan tersebut. Ketujuh sahabat tersebut adalah : Ali bin Abi Thalib, Jabir bin Abdullah (riwayat Abu Zubair darinya), Anas bin Malik, Abdullah bin ‘Amr, Abdullah ibnu Abbas, Buraidah Al Aslami dan Ummul Mukminin Aisyah radiyallahu ‘anhum ajma’in. Tidak seorangpun dari ketujuh sahabat tersebut yang meriwayatkan tambahan lafadz : “Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam mengkhitan keduanya pada hari ketujuh”. Hanya saja dipersilisihkan dalam tambahan ini atas Jabir radiyallahu ‘anhu. Maka Abu Zubair meriwayatkan hadits ini darinya tanpa tambahan, sehingga mencocoki riwayat jamaah shahabat yang lain, yaitu dengan lafadz bahwasanya “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengaqiqahi Al Hasan dan Al Husain”. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abi Syaibah didalam Al Mushannaf (8/46), Imam Abu Ya’la (1933), Imam Thabrani di dalam AL Kabir (2573). Diriwayatkan juga hadits ini oleh Muhammad bin Munkadir dari Jabir dengan tambahan tersebut, sedangkan illahnya bukan darinya, karena ia sebagaimana dikatakan di dalam At Tahdzib : Ia seorang yang tsiqah dan utama. Akan tetapi illah tersebut dari rawi yang meriwayatkan darinya sebagaiman penjelasan yang telah lalu.

2. Dari Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhu ia berkata :

“Tujuh perkara diantara Sunnah pada anak bayi adalah : diberi nama, dikhitan,…”. Al Hadits.

Diriwayatkan oleh Imam Thabrani di dalam Al Ausath (1/334-335) dari jalan sanad Rawwad bin Jaraah dari Abdul Malik bin Abi Sulaiman dari Atha’ darinya.
Al Hafidz di dalam At Talkhis (4/84) berkata : Di dalam sanadnya ada Rawwad bin Jaraah seorang yang dhaif. Juga beliau menyebutkan biografinya di dalam At Taqrib dengan mengatakan : Ia seorang yang shaduq (jujur), tetapi kacau hafalannya di akhir umurnya sehingga ditinggalkan.
Imam Adz Dzahabi di dalam Diwanudh Dhu’afa wal Matrukin (1/293) berkata : Ia dinyatakan tsiqah oleh Imam Ibnu Ma’in.
Imam Abi Hatim berkata : Kedudukannya sebagai orang yang jujur. Imam Daraquthni berkata : Ia dhaif.
Berkata Imam Ibnu ‘Adi didalam Al Kamil (3/1039) berkata : Umumnya riwayat yang ia bawakan dari gurunya tidak diikuti oleh orang lain. Ia seorang syaikh yang shalih, akan tetapi diantara hadits orang-orang yang shalih, ada hadits yang mugnkar. Hanya saja ia termasuk orang yang ditulis haditsnya.

Syaikh Al Albani didalam Al Irwa’ (4/385) berkata : “Saya katakan : Orang yang seperti itu keadannya apakah haditsnya dianggap atau dijadikan hujjah? Baik sebagai penguat atau pendukung ? Maka menurut kami harus diteliti. Wallahu a’lam.
Akan tetapi nampaknya syaikh Al Albani memandang rajih untuk menjadikan hadits ini sebagai pendukung. Karena beliau menyatakan di dalam Tamamul Minnah (68) tentang hadits Ibnu Abbas dan hadits Jabir radiyallahu ‘anhuma : “Akan tetapi salah satu diantara kedua hadits ini memperkuat yang lain, karena makhrajnya berbeda dan di dalam sanad kedua hadits tersebut tidak ada rawi yang tertuduh ”.

Catatan :
Syaikh Al Albani di dalam Tamamul Minnah tentang hadits Jabir (yang pertama) berkata :

”Hadits ini dinisbatkan oleh Al Hafidz dalam Al Fath (10/282) kepada Imam Abu Syaikh dan Imam Baihaqi. Akan tetapi beliau mendiamkan saja. Barangkali hadits ini ada pada beliau berdua dari jalan yang lain.”
Kami katakan : Bahkan hadits tersebut diriwayatkan dari jalan sanad itu sendiri sebagaimana dinyatakan di dalam Al Fath (11/343) oleh Al Hafidz : Dan hadits ini dikeluarkan oleh Imam Abu Syaikh dari jalan sanad Al Walid bin Muslim dari Zuhair bin Muhammad dari Ibnul Munkadir atau yang lain dari Jabir.
Maka hadits ini diriwayatkan dari jalan sanad Imam Thabrani sendiri, Imam Baihaqi maupun Imam Ibnu ‘Adi.

3. Dari Abu Ja’far ia berkata :

“Dahulu Fathimah mengaqiqahi anaknya pada hari ketujuh sekaligus mengkhitannya, mencukur rambut kepalanya dan bershadaqah uang seberat timbangan rambutnya.”
Dikeluarkan hadits ini oleh Imam Ibnu Abi Syaibah didalam Mushannafnya (8/53) dari jalan ‘Abduh bin Sulaiman dari Abdul Malik bin Abi Sulaiman dari Abdul Malik bin Al Lahyan dari Abu Ja’far.
Berkata Syaikh Muhammad Ied al ‘Abasi : Abu Ja’far ini barangkali adalah Muhammad bin Ali bin Husain. Karena beliau orang yang paling masyhur dengan kuniyah tersebut. Maka berarti sanad hadits ini terputus karena Abu Ja’far tidak mendapati Fahimah radiyallanhu ‘anha.
Jadi jelas hadits ini adalah dhaif, hanya saja masih bisa dijadikan sebagai pendukung.

Ada juga di dalam Musnad Al Firdaus karya Imam Dailami dari hadits Ali sebagai pendukung keempat. Hanya saja di dalam sanadnya ada seorang kadzdzab (pendusta besar), sehingga tidak bisa dijadikan sebagai pendukung. Maka secara umum ketiga hadits di atas dengan keseluruhan jalannya menunjukkan bahwa hadits tersebut ada asalnya. Sehingga jadilah hadits ini hasan. Wallahu a’lam.

Hal ini (pelaksanaan khitan pada hari ketujuh) merupakan perbuatan bersegera kepada kebaikan sebagaimana yang dinyatakan di dalam firman Allah Ta’ala :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu”. (QS Ali Imran 133).

Tidak diragukan lagi bahwa bersegera melakukannya lebih utama bagi seorang anak, dimana rasa sakitnya jelas lebih ringan. Berbeda dengan jika ditunda, maka ketika itu sakitnya lebih terasa. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam apabila dihadapkan kepada dua pilihan, maka tidaklah beliau memilih kecuali yang lebih mudah/ringan. Dan juga di dalam khitan terdapat penyingkapan aurat. Sedangkan penyingkapan aurat anak kecil lebih sedikit keburukannya dari pada anak yang sudah besar.

Disamping itu terdapat sebuah atsar dari Ibnu Abbas ketika beliau ditanya : “ Berapa umurmu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam wafat ?” Beliau menjawab : “Aku ketika itu sudah dikhitan. Dan dulu mereka tidak mengkhitan seseorang sampai ia menjadi anak yang paham (baligh)”.

Dikeluarkan oleh Imam Bukhari (11/90 – Al Fath), Imam Ahmad (1/264-287-357), Imam Thabrani di dalam Al Kabir (10/10575,10578-10579). Akan tetapi keduanya tidak mengeluarkan tambahan lafadz : Dan dulu mereka tidak mengkhitan….

Al Isma’ili menganggap cacat atsar ini dengan alasan goncang, hal ini karena adanya perbedaan umur yang telah dicapai oleh Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhu. Maka beliau mengatakan : Sesungguhnya perkataan : “Dan dulu mereka tidak mengkhitan…”, adalah perkataan yang dimasukkan ke dalam atsar ini. Akan tetapi disanggap pernyataan beliau ini oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di dalam Al Fath (11/90), maka lihatlah kesana karena pentingnya hal ini.

Maka atsar ini menunjukkan atas bolehnya menunda khitan hingga anak tersebut mencapai usia baligh. Karena atsar tersebut menjelaskan tentang amalan kebanyakan para shahabat dalam hal khitan ini dan menunda hingga anak mencapai usia baligh. Dan tidak ragu lagi bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam telah hidup bersama mereka. Maka kalau saja perbuatan mereka tersebut menyelisihi syariat, tentu beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan hal ini kepada mereka. Sehingga hal ini merupakan indikasi yang mengalihkan perintah tersebut dari bersegera melakukannya. Hanya saja masih tetap ada wajibnya perintah ini, maka tidak boleh untuk menunda khitan tersebut sampai melebihi usia baligh.

Al ‘Allamah Al Mawardi sebagaimana disebutkan di dalam Fathul Bari (10/342) berkata : Dalam hal khitan ada dua waktu ; yaitu waktu Wajib dan waktu Sunnah. Waktu Wajib adalah ketika baligh dan waktu Sunnah adalah sebelumnya. Yang terbagus adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran. Dan disukai agar tidak menunda dari waktu Sunnah kecuali karena udzur.

Berkata Al Haitsami di dalam Az Zawajir (2/163) :
“Yang benar bahwasanya jika kami menyatakan wajibnya khitan berarti meninggalkannya tanpa udzur adalah suatu kefasikan. Maka pahamilah bahwa pembicaraan hal ini hanyalah berkisar pada khitan bagi kaum pria bukan kaum wanita. Sehingga kaum pria dikatakan melakukan perbuatan fasik dengan meninggalkan khitan ini. Dan jika perbuatan ini dikatakan sebagai kefasikan, berarti itu merupakan dosa besar.”

(Dikutip dari terjemahan kitab Ahkamul Maulud fis Sunnatil Muthahharah karya Salim Rasyid Asy Syibli dan Muhammad Khalifah Muhammad Rabaah penerbit Maktab Al Islami Beirut terbitan pertama 1994 M/1415 H. Edisi Indonesia : Menyambut Si Buah Hati, Bab Hal-hal yang terjadi pada hari ketujuh setelah melahirkan, sub bab Khitan, penerjemah Abu Yahya Muslim. Penerbit Ash Shaf Media Jl. Mukhas Gg III no 23 Tegal Jateng 522122 HP 08156932569. Email ashshaf @ gmail.com)