Oleh : Tim Nukhba
Efek Cacingan Bagi Tubuh
Sudah dimaklumi bahwa keberadaan cacing di dalam perut kita pasti membawa pengaruh bagi tubuh. Besar kecilnya pengaruh tersebut tergantung jenis atau tipe cacing itu sendiri yang meliputi faktor usia cacing, ukuran, dan di organ mana cacing bersarang dalam tubuh kita.
Jenis cacing yang ganas −seperti cacing pita dan cacing tambang− sudah tentu akan menimbulkan masalah lebih besar daripada pengaruh yang ditimbulkan oleh jenis cacing yang tidak ganas. Apalagi jika cacing ganas tersebut masih berusia muda dan berukuran besar.
Cacingan sering diidentikkan dengan kejanggalan yang ditandai dengan adanya penurunan berat badan dan nafsu makan yang berkepanjangan. Biasanya juga disertai dengan bertambah rewelnya anak. Hal itu karena cacingan sering menjadi penyebab sakit perut dan diare, yaitu apabila cacing hanya berada dalam usus. Namun, jika cacing berada pada daerah usus bagian atas (dekat hati atau lambung) maka akan menyebabkan batuk dan mual pada perut. Yang harus kita ketahui juga ialah bahwa gerakan cacing bisa menyebabkan hancurnya kotoran-kotoran yang ada di dalam usus yang pada akhirnya usus akan terinfeksi, yang mana hal tersebut menyebabkan ginjal, hati, empedu dan lambung tidak mampu bekerja dengan semestinya, apalagi dengan bertambahnya lendir-lendir yang dikeluarkan oleh tubuh. Sehingga wajar jika penyakit cacingan akan menyebabkan sering sakit perut, susah makan dan diare.
Selain itu, cacingan juga menyebabkan penurunan nafsu makan dan berat badan serta berkurangnya kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit.
Diagnosa Cacingan Pada Anak
Gejala cacingan yang pasti pada anak-anak memang sulit diketahui karena sangat sulitnya membedakan antara sakit cacingan dengan sakit lainnya yang menimbulkan keluhan sangat mirip dengannya. Tentu salah satunya disebabkan oleh komunikasi yang tidak baik antara kita dengan anak-anak, selain bahwa hampir semua keluhan cacingan, gejalanya juga nampak pada anak-anak yang sedang sakit lainnya; seperti batuk-batuk, muntah-muntah, rewel, mencret, perut kembung, susah makan dan sebagainya. Oleh sebab itu, penentuan diagnosanya agak sulit, sehingga tidak mudah bagi kita untuk mengatakan seorang anak terkena cacingan atau sakit yang lain.
Cara lain untuk mendiagnosa cacingan pada anak ialah dengan melihat struktur kotorannya tatkala berak atau dengan melihat cairannya tatkala muntah; apakah ada cacingnya atau juga telur-telurnya. Namun, usaha ini juga sangat sulit bagi mereka yang tidak terbiasa mengontrol kotoran anak-anaknya, karena bentuk telur cacing tidak mudah dikenali, terutama bagi yang belum pernah tahu bentuk telur cacing.
Meskipun demikian, tidak ada salahnya jika kita memberi obat cacing pada anak kita yang sedang mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas. Sebab, pada umumnya dosis obat cacing sangat rendah, pedoman dasar pengobatannya adalah jika muntahan anak ada cacingnya berarti cacingnya sudah dewasa, namun jika anak hanya sering batuk-batuk atau mencret maka cacingnya masih kecil.
Bagaimana Cara Mengobati Cacingan
Pengobatan cacingan bisa Anda lakukan menggunakan obat-obatan yang ada di pasaran umum. Silakan pilih obat-obatan yang sudah Anda kenal di pasaran. Selain mudah didapat, harganya pun cenderung lebih murah dengan kualitas yang lumayan.
Namun, jika Anda menginginkan obat-obatan alami, Anda bisa menggunakan minyak zaitun, biji pepaya, minyak kelapa murni, atau parutan kelapa. Caranya: gunakanlah parutan kelapa atau minyak kelapa yang dicampur dengan minyak zaitun. Jika Anda kesulitan mendapatkan minyak zaitun maka cukup dengan kelapa atau minyak kelapa saja. Dan yang perlu diketahui, ramuan tersebut −kelapa atau minyaknya− tidak bisa mematikan cacing, tetapi hanya mengusir atau mengeluarkannya saat berak atau di luar berak.
Efek Pengobatan Cacing
Pengobatan pada kasus cacingan bisa menimbulkan efek yang berbeda. Bisa jadi setelah diobati, cacing akan mati dan keluar bersama dengan keluarnya kotoran. Jika cacing tidak mati maka akan menyebabkan mencret atau diare, baik karena akibat dari kerusakan yang ditimbulkan oleh si cacing yang sedang marah maupun karena obatnya yang kurang cocok. Kemungkinan lain, cacing akan keluar dalam keadaan masih hidup, baik saat berak maupun saat tidak berak (seperti pengobatan dengan kelapa atau minyak zaitun).
Pencegahan Cacingan
Pencegahan cacingan yang kita lakukan tidak bisa terlepas dari masalah yang berhubungan dengan faktor penyebaran telur-telur cacing. Cara yang terbaik adalah dengan menghindari sumber telur maupun cacing sebisa mungkin. Berasal dari memelihara kebersihan makanan dan area tempat bermain balita maupun anak-anak. Ajarilah balita Anda dan biasakanlah hidup bersih, cucilah tangannya sebelum makan, dan yang terpenting adalah jauhkan anak dari permainan menggunakan media tanah sebisa mungkin apabila memang terdapat tanda-tanda yang mengkhawatirkan.
Demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Terapi Sakit Gigi
SOAL: Assalamu’alaikum. Sudah satu tahun lebih suami saya terkena sakit gigi pada gigi kiri bagian atas, tetapi tanpa disertai lubang. Hasil pemeriksaan dokter menyatakan bagus. Berbagai macam usaha hingga obat-obatan herbal telah dilakukan, tetapi belum ada perubahan. Apakah ramuan yang bisa dipakai untuk mengobati sakit gigi? Suami ana sering pingsan karena tidak tahan merasakan sakit. Mohon jawaban, terima kasih.
(Ummu Naufal, Bumi Alloh, 08131100xxxx)
JAWAB:
Wa’alaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh. Semoga memuliakan kita semua. Masalah yang dikeluhkan suami Anda memang cukup rumit dan perlu sedikit kesabaran. Sakit gigi yang dialami suami Anda tidak sebagaimana yang terjadi pada keumuman orang. Namun, semua itu tidak menutup kemungkinan adanya jalan kesembuhan. Berdo’alah agar memudahkan urusan kita.
Perlu diketahui bahwa ada tujuh organ yang memiliki hubungan dengan gigi, yaitu: mata, hidung, tenggorokan, dada, lambung, ginjal dan kedua lutut kaki. Ketujuh organ ini memiliki hubungan timbal-balik, seperti telapak kaki dengan organ bagian dalam. Sekilas dari keluhan yang Anda sampaikan, ginjal suami Anda sepertinya ada sedikit kelainan, yaitu pada sistem jaringan ginjalnya, baik pada tulang kaki, tulang punggung maupun pada sistem pembuangannya. Bisa jadi ginjal suami Anda normal, tetapi bila diperiksa sistemnya mungkin akan didapati beberapa kelainan tersebut. Hal ini sangat nampak dari rasa nyeri yang berlebihan yang hanya terjadi pada saat sakit gigi dan sangat berbeda dengan jika ginjalnya yang sakit. Karena nyeri pada kasus sakit ginjal akan terasa menyebar dari perut sampai mengarah ke pinggang. Sehingga jika Anda telah menemukan kelainan pada salah satu dari ketujuh organ tersebut, lakukan perbaikan pada organ tersebut saja, bukan pada gigi, baik dengan memperhatikan kebersihan, jenis dan pola makan maupun dengan cara terapi yang lainnya. Sebab yang sakit dan sumber rasa sakit itu sebenarnya bukan pada gigi, namun dari organ yang mengalami kelainan tersebut.
Terapi Sakit Gigi
Sebelum Anda memilih obat umum atau obat herbal tertentu, ada baiknya Anda pertimbangkan dahulu hal-hal berikut ini:
1. Lakukan tes kesehatan gigi untuk mengetahui apakah gigi Anda sudah rapuh ataukah masih kuat. Caranya adalah dengan berkumur-kumur. Ambillah air yang sangat dingin (jika tidak ada bisa diganti dengan air es) kemudian berkumurlah agak lama. Jika Anda merasakan ‘ngilu’ sekali, berarti gigi Anda ada yang rapuh. Jika gigi Anda memang benar rapuh, lakukan pembekaman pada daerah dagu atau daerah cabang gigi. Hal ini sangat bermanfaat. Insya Alloh.
2. Wallohu A’lam, setahu kami obat sakit gigi yang paling mujarab adalah dengan pembekaman pada daerah dagu selama sakit gigi tersebut tidak ada hubungannya dengan organ yang lainnya. Karena sedikitnya informasi yang kami terima, kami menyarankan Anda melakukan pembekaman pada daerah dagu. Namun, jika tidak berhasil, kemungkinan besar ada masalah pada salah satu di antara ketujuh organ tersebut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembekaman gabungan, yaitu pada daerah dagu dan pada daerah yang bisa memperbaiki kelainan yang berhubungan dengan salah satu atau lebih dari ketujuh organ tersebut, misalnya daerah lutut atau pinggang.
3. Ramuan herbal tidak mampu menghilangkan rasa sakit pada saat gigi yang sedang kambuh. Oleh karena itu, jika Anda ingin menggunakan ramuan herbal, sebaiknya Anda lakukan secara rutin meskipun sudah sembuh, minimal setiap dua bulan.
Saran-saran
1. Pada saat sakit gigi kambuh, jangan sekali-kali memegang gigi yang sedang sakit, karena jika Anda tidak ahli dalam hal ini maka akan menyebabkan gusi gigi tersebut bengkak. Demikian pula jangan menyentuh daerah dagu atau memijatnya, karena hal itu akan mengganggu denyut darah yang menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Namun, apabila Anda sudah ahli dan biasa memijat maka pijatlah pada bagian tengah dalam dagu dengan cara sebagaimana pemijatan refleksi; tahan dua menit kemudian lepaskan. Hal ini bisa sedikit mengurangi rasa nyeri pada gigi, meski tidak bertahan lebih dari tiga jam.
2. Minumlah obat ketika nyeri baru terasa. Hindari sistem pengobatan yang hanya dilakukan pada saat sakit saja. Jika Anda terbiasa menggunakan obat kimia maka gunakanlah obat kimia, namun kami sarankan sesudah Anda sembuh usahakan banyak makan semangka untuk mengurangi racun di dalam tubuh sehingga Anda bisa memakai dosis obat yang lebih rendah atau bisa berpindah ke cara pengobatan tradisional, baik dengan obat herbal maupun pijat.
3. Untuk sementara hindarilah makanan atau minuman yang mengandung gula dan pemanis buatan termasuk susu manis. Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi rasa manis alami, seperti buah semangka atau mangga.
4. Jangan minum minuman yang panas. Jika Anda minum minuman panas, jangan sekali-kali disertai dengan minum air dingin atau es secara beruntun, atau sebaliknya.
5. Hindari konsumsi es secara berlebihan.
Wallohu A’lam, demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, Amin.