Minggu, 31 Januari 2010

Cacingan & Sakit Gigi

Oleh : Tim Nukhba

Efek Cacingan Bagi Tubuh

Sudah dimaklumi bahwa keberadaan cacing di dalam perut kita pasti membawa pengaruh bagi tubuh. Besar kecilnya pengaruh tersebut tergantung jenis atau tipe cacing itu sendiri yang meliputi faktor usia cacing, ukuran, dan di organ mana cacing bersarang dalam tubuh kita.
Jenis cacing yang ganas −seperti cacing pita dan cacing tambang− sudah tentu akan menimbulkan masalah lebih besar daripada pengaruh yang ditimbulkan oleh jenis cacing yang tidak ganas. Apalagi jika cacing ganas tersebut masih berusia muda dan berukuran besar.

Cacingan sering diidentikkan dengan kejanggalan yang ditandai dengan adanya penurunan berat badan dan nafsu makan yang berkepanjangan. Biasanya juga disertai dengan bertambah rewelnya anak. Hal itu karena cacingan sering menjadi penyebab sakit perut dan diare, yaitu apabila cacing hanya berada dalam usus. Namun, jika cacing berada pada daerah usus bagian atas (dekat hati atau lambung) maka akan menyebabkan batuk dan mual pada perut. Yang harus kita ketahui juga ialah bahwa gerakan cacing bisa menyebabkan hancurnya kotoran-kotoran yang ada di dalam usus yang pada akhirnya usus akan terinfeksi, yang mana hal tersebut menyebabkan ginjal, hati, empedu dan lambung tidak mampu bekerja dengan semestinya, apalagi dengan bertambahnya lendir-lendir yang dikeluarkan oleh tubuh. Sehingga wajar jika penyakit cacingan akan menyebabkan sering sakit perut, susah makan dan diare.
Selain itu, cacingan juga menyebabkan penurunan nafsu makan dan berat badan serta berkurangnya kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit.

Diagnosa Cacingan Pada Anak

Gejala cacingan yang pasti pada anak-anak memang sulit diketahui karena sangat sulitnya membedakan antara sakit cacingan dengan sakit lainnya yang menimbulkan keluhan sangat mirip dengannya. Tentu salah satunya disebabkan oleh komunikasi yang tidak baik antara kita dengan anak-anak, selain bahwa hampir semua keluhan cacingan, gejalanya juga nampak pada anak-anak yang sedang sakit lainnya; seperti batuk-batuk, muntah-muntah, rewel, mencret, perut kembung, susah makan dan sebagainya. Oleh sebab itu, penentuan diagnosanya agak sulit, sehingga tidak mudah bagi kita untuk mengatakan seorang anak terkena cacingan atau sakit yang lain.
Cara lain untuk mendiagnosa cacingan pada anak ialah dengan melihat struktur kotorannya tatkala berak atau dengan melihat cairannya tatkala muntah; apakah ada cacingnya atau juga telur-telurnya. Namun, usaha ini juga sangat sulit bagi mereka yang tidak terbiasa mengontrol kotoran anak-anaknya, karena bentuk telur cacing tidak mudah dikenali, terutama bagi yang belum pernah tahu bentuk telur cacing.
Meskipun demikian, tidak ada salahnya jika kita memberi obat cacing pada anak kita yang sedang mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas. Sebab, pada umumnya dosis obat cacing sangat rendah, pedoman dasar pengobatannya adalah jika muntahan anak ada cacingnya berarti cacingnya sudah dewasa, namun jika anak hanya sering batuk-batuk atau mencret maka cacingnya masih kecil.

Bagaimana Cara Mengobati Cacingan

Pengobatan cacingan bisa Anda lakukan menggunakan obat-obatan yang ada di pasaran umum. Silakan pilih obat-obatan yang sudah Anda kenal di pasaran. Selain mudah didapat, harganya pun cenderung lebih murah dengan kualitas yang lumayan.
Namun, jika Anda menginginkan obat-obatan alami, Anda bisa menggunakan minyak zaitun, biji pepaya, minyak kelapa murni, atau parutan kelapa. Caranya: gunakanlah parutan kelapa atau minyak kelapa yang dicampur dengan minyak zaitun. Jika Anda kesulitan mendapatkan minyak zaitun maka cukup dengan kelapa atau minyak kelapa saja. Dan yang perlu diketahui, ramuan tersebut −kelapa atau minyaknya− tidak bisa mematikan cacing, tetapi hanya mengusir atau mengeluarkannya saat berak atau di luar berak.

Efek Pengobatan Cacing

Pengobatan pada kasus cacingan bisa menimbulkan efek yang berbeda. Bisa jadi setelah diobati, cacing akan mati dan keluar bersama dengan keluarnya kotoran. Jika cacing tidak mati maka akan menyebabkan mencret atau diare, baik karena akibat dari kerusakan yang ditimbulkan oleh si cacing yang sedang marah maupun karena obatnya yang kurang cocok. Kemungkinan lain, cacing akan keluar dalam keadaan masih hidup, baik saat berak maupun saat tidak berak (seperti pengobatan dengan kelapa atau minyak zaitun).

Pencegahan Cacingan

Pencegahan cacingan yang kita lakukan tidak bisa terlepas dari masalah yang berhubungan dengan faktor penyebaran telur-telur cacing. Cara yang terbaik adalah dengan menghindari sumber telur maupun cacing sebisa mungkin. Berasal dari memelihara kebersihan makanan dan area tempat bermain balita maupun anak-anak. Ajarilah balita Anda dan biasakanlah hidup bersih, cucilah tangannya sebelum makan, dan yang terpenting adalah jauhkan anak dari permainan menggunakan media tanah sebisa mungkin apabila memang terdapat tanda-tanda yang mengkhawatirkan.
Demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Terapi Sakit Gigi

SOAL: Assalamu’alaikum. Sudah satu tahun lebih suami saya terkena sakit gigi pada gigi kiri bagian atas, tetapi tanpa disertai lubang. Hasil pemeriksaan dokter menyatakan bagus. Berbagai macam usaha hingga obat-obatan herbal telah dilakukan, tetapi belum ada perubahan. Apakah ramuan yang bisa dipakai untuk mengobati sakit gigi? Suami ana sering pingsan karena tidak tahan merasakan sakit. Mohon jawaban, terima kasih.

(Ummu Naufal, Bumi Alloh, 08131100xxxx)

JAWAB:
Wa’alaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh. Semoga memuliakan kita semua. Masalah yang dikeluhkan suami Anda memang cukup rumit dan perlu sedikit kesabaran. Sakit gigi yang dialami suami Anda tidak sebagaimana yang terjadi pada keumuman orang. Namun, semua itu tidak menutup kemungkinan adanya jalan kesembuhan. Berdo’alah agar memudahkan urusan kita.
Perlu diketahui bahwa ada tujuh organ yang memiliki hubungan dengan gigi, yaitu: mata, hidung, tenggorokan, dada, lambung, ginjal dan kedua lutut kaki. Ketujuh organ ini memiliki hubungan timbal-balik, seperti telapak kaki dengan organ bagian dalam. Sekilas dari keluhan yang Anda sampaikan, ginjal suami Anda sepertinya ada sedikit kelainan, yaitu pada sistem jaringan ginjalnya, baik pada tulang kaki, tulang punggung maupun pada sistem pembuangannya. Bisa jadi ginjal suami Anda normal, tetapi bila diperiksa sistemnya mungkin akan didapati beberapa kelainan tersebut. Hal ini sangat nampak dari rasa nyeri yang berlebihan yang hanya terjadi pada saat sakit gigi dan sangat berbeda dengan jika ginjalnya yang sakit. Karena nyeri pada kasus sakit ginjal akan terasa menyebar dari perut sampai mengarah ke pinggang. Sehingga jika Anda telah menemukan kelainan pada salah satu dari ketujuh organ tersebut, lakukan perbaikan pada organ tersebut saja, bukan pada gigi, baik dengan memperhatikan kebersihan, jenis dan pola makan maupun dengan cara terapi yang lainnya. Sebab yang sakit dan sumber rasa sakit itu sebenarnya bukan pada gigi, namun dari organ yang mengalami kelainan tersebut.

Terapi Sakit Gigi

Sebelum Anda memilih obat umum atau obat herbal tertentu, ada baiknya Anda pertimbangkan dahulu hal-hal berikut ini:
1. Lakukan tes kesehatan gigi untuk mengetahui apakah gigi Anda sudah rapuh ataukah masih kuat. Caranya adalah dengan berkumur-kumur. Ambillah air yang sangat dingin (jika tidak ada bisa diganti dengan air es) kemudian berkumurlah agak lama. Jika Anda merasakan ‘ngilu’ sekali, berarti gigi Anda ada yang rapuh. Jika gigi Anda memang benar rapuh, lakukan pembekaman pada daerah dagu atau daerah cabang gigi. Hal ini sangat bermanfaat. Insya Alloh.

2. Wallohu A’lam, setahu kami obat sakit gigi yang paling mujarab adalah dengan pembekaman pada daerah dagu selama sakit gigi tersebut tidak ada hubungannya dengan organ yang lainnya. Karena sedikitnya informasi yang kami terima, kami menyarankan Anda melakukan pembekaman pada daerah dagu. Namun, jika tidak berhasil, kemungkinan besar ada masalah pada salah satu di antara ketujuh organ tersebut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembekaman gabungan, yaitu pada daerah dagu dan pada daerah yang bisa memperbaiki kelainan yang berhubungan dengan salah satu atau lebih dari ketujuh organ tersebut, misalnya daerah lutut atau pinggang.

3. Ramuan herbal tidak mampu menghilangkan rasa sakit pada saat gigi yang sedang kambuh. Oleh karena itu, jika Anda ingin menggunakan ramuan herbal, sebaiknya Anda lakukan secara rutin meskipun sudah sembuh, minimal setiap dua bulan.

Saran-saran

1. Pada saat sakit gigi kambuh, jangan sekali-kali memegang gigi yang sedang sakit, karena jika Anda tidak ahli dalam hal ini maka akan menyebabkan gusi gigi tersebut bengkak. Demikian pula jangan menyentuh daerah dagu atau memijatnya, karena hal itu akan mengganggu denyut darah yang menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Namun, apabila Anda sudah ahli dan biasa memijat maka pijatlah pada bagian tengah dalam dagu dengan cara sebagaimana pemijatan refleksi; tahan dua menit kemudian lepaskan. Hal ini bisa sedikit mengurangi rasa nyeri pada gigi, meski tidak bertahan lebih dari tiga jam.

2. Minumlah obat ketika nyeri baru terasa. Hindari sistem pengobatan yang hanya dilakukan pada saat sakit saja. Jika Anda terbiasa menggunakan obat kimia maka gunakanlah obat kimia, namun kami sarankan sesudah Anda sembuh usahakan banyak makan semangka untuk mengurangi racun di dalam tubuh sehingga Anda bisa memakai dosis obat yang lebih rendah atau bisa berpindah ke cara pengobatan tradisional, baik dengan obat herbal maupun pijat.

3. Untuk sementara hindarilah makanan atau minuman yang mengandung gula dan pemanis buatan termasuk susu manis. Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi rasa manis alami, seperti buah semangka atau mangga.

4. Jangan minum minuman yang panas. Jika Anda minum minuman panas, jangan sekali-kali disertai dengan minum air dingin atau es secara beruntun, atau sebaliknya.

5. Hindari konsumsi es secara berlebihan.

Wallohu A’lam, demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Osteoporosis

Osteoporosis atau tulang rapuh merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Wanita tua yang bungkuk akan lebih mudah mengalami patah tulang hanya karena jatuh ringan atau sedikit terbentur, atau nyeri tulang yang berkepanjangan. Ini semua bisa merupakan manifestasi dari osteoporosis.

Hasil penelitian Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) tahun 2006 menemukan, sebanyak 38% pasien yang datang untuk memeriksakan densitas tulang mereka di Makmal Terpadu FKUI Jakarta ternyata terdeteksi menderita osteoporosis sebanyak 14,7%, sedangkan di Surabaya sebanyak 26% pasien dinyatakan positif osteoporosis. Data penelitian Departemen Kesehatan (DEPKES) tahun 2006 menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang Indonesia rentan terkena penyakit osteoporosis.


Apa itu Osteoporosis?
Penyakit osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral, seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat. Jika kandungan kalsium, fosfat dan zat lain dalam tulang berkurang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis.

Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoporosis adalah wanita. Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Pria juga tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis, meski lebih lambat dibanding wanita.

Penyebab osteoporosis
Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi dua: osteoporosis primer dan osteoporosis sekunder. Osteoporosis primer berkaitan dengan kekurangan hormon (khususnya wanita) dan bertambahnya usia serta ketuaan, sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh berbagai keadaan tertentu atau penyakit lain.

Gejala Osteoporosis
Pada osteoporosis, proses berkurangnya kepadatan tulang berlangsung secara perlahan dan progresif selama bertahun-tahun tanpa disadari dan tanpa disertai gejala-gejala tertentu. Gejala-gejala baru timbul pada tahap lanjut, seperti:

1. Patah tulang punggung sehingga tubuh jadi membungkuk
2. Berkurangnya tinggi badan (tubuh jadi lebih pendek)
3. Nyeri punggung

Jika tulang sangat keropos/hancur maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk. Rapuh/hancurnya tulang belakang karena cidera atau terjadi spontan menyebabkan nyeri punggung yang tak kunjung sembuh. Biasanya, nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu di punggung. Nyeri akan makin terasa jika dipakai untuk berdiri atau berjalan, dan akan menghilang secara bertahap setelah beberapa pekan atau beberapa bulan.

Hal yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan. Dan patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul, bisa karena jatuh atau benturan, dan patah tulang leher paha. Namun, patah tulang pada osteoporosis cenderung menyembuh secara perlahan.

Diagnosis Osteoporosis
Diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang. Untuk diagnosis dini osteoporosis (sebelum terjadi patah tulang) dapat dilakukan pemeriksaan untuk menilai kepadatan tulang dengan 3 cara, yaitu:

1. Densitometer (Lunar) menggunakan teknologi DXA (dual-energy x-ray absorptiometry).
2. Densitometer-USG.
3. Pemeriksaan laboratorium untuk osteocalcin dan dioksipiridinolin, CTx.

Pengobatan Osteoporosis
Terapi dan pengobatan osteoporosis bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang, mengurangi retak tambahan dan mengontrol rasa sakit, serta penggantian tulang yang hancur dengan protesa/tulang tiruan oleh ahli bedah pada beberapa kasus.

Semua penderita osteoporosis harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi. Wanita pasca menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan terapi hormonal dari dokter untuk memperlambat penyakitnya. Pada nyeri punggung yang sangat berat, diperlukan obat-obatan pereda nyeri, fisioterapi, gips atau alat khusus untuk penyanggah tulang, atau operasi untuk memperbaiki keretakan yang ada. Orang-orang yang sudah berusia lanjut, semaksimal mungkin dijaga agar tidak sampai terjatuh di rumah, dengan mencegah lantai agar tidak licin, alas lantai/karpet jangan tertekuk sehingga membuat tersandung, kabel jangan berceceran, dan tangga dibuat seaman mungkin. Pemberian obat-obatan yang menimbulkan efek samping mengantuk juga berisiko menyebabkan terjatuh pada orang usia lanjut, sehingga perlu dipertimbangkan waktu pemberiannya.

Pemakaian fitoestrogen (estrogen dari tumbuh-tumbuhan) telah terbukti memperbaiki keluhan menopause dan meningkatkan densitas tulang. Fitoestrogen ini banyak terkandung di antaranya dalam kedelai.

Pencegahan Osteoporosis
Pencegahan osteoporosis paling baik dilakukan sejak masih dalam kandungan. Sang ibu harus mengonsumsi cukup kalsium sehingga tulang bayi dalam kandungan tumbuh optimal dan tidak mengambil cadangan kalsium dari tulang ibu.

Para wanita perlu lebih waspada terhadap ancaman osteoporosis dibandingkan pria. Karena penyakit ini baru muncul setelah usia lanjut, sejak muda wanita harus sadar dan segera melakukan tindakan pencegahan, antara lain:

1) Asupan kalsium yang cukup
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan berkalsium tinggi, misalnya dengan minum susu secara teratur 2 gelas sehari, ikan teri, brokoli, tempe, tahu, keju dan kacang-kacangan. Menjaga asupan kalsium penting untuk ibu hamil, menyusui, dan orang tua.

2) Latihan fisik
Latihan fisik baik dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit osteoporosis. Sangat berguna untuk melenturkan dan menguatkan tulang. Sebaiknya latihan fisik dilakukan sejak muda dan terus dilanjutkan sampai tua. Latihan fisik tidak hanya bermanfaat dalam meningkatkan kekuatan dan kelenturan tulang, tapi juga dapat meningkatkan keseimbangan, kebugaran jantung-paru, dan dapat memelihara dan meningkatkan massa tulang.

3) Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore)
Sinar matahari terutama UV B membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan massa tulang. Disarankan berjemur di bawah sinar matahari selama 30 menit pada pagi hari sebelum jam 09.00 dan sore hari sesudah jam 16.00. Di luar jam itu sinar UV membahayakan dan justru menjadi pemicu terjadinya kanker kulit.

4) Gaya hidup sehat
Dianjurkan untuk selalu hidup aktif, tidak cuma duduk dan tidur. Dengan aktivitas yang baik tulang akan menjadi keras. Hindari juga rokok dan alkohol. Hal ini terbukti secara efektif dapat menurunkan risiko osteoporosis.

5) Hindari obat-obatan tertentu
Obat-obat golongan kortikosteroid mempunyai efek samping osteoporosis. Umumnya, obat ini diberikan untuk penyakit asma, lupus, keganasan. Jangan mudah-mudah mengonsumsi obat ini tanpa petunjuk dokter. Beberapa suntikan KB juga dapat mempercepat terjadinya osteoporosis.

6) Mengonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu)
Misalnya terapi-terapi hormonal untuk orang dengan kelainan tertentu, atau sulih hormon estrogen untuk wanita yang sudah menopause, tentunya dengan pengawasan ketat dokter ahli.

RAMUAN HERBAL UNTUK PENYAKIT DIABETES MELLITUS






    1. Ramuan I

Bahan-bahan

Seperempat genggam daun iler, seperempat genggam daun meniran, seperempat genggam daun sembung, seperempat daun kumis kucing, seperempat genggam herba pegagan, tiga perempat sendok teh adas yang sudah ditumbuk, dan tiga perempat jari batang pulosari yang dipotong kecil-kecil.

Cara membuat

Semua bahan dicuci bersih, lalu direbus dalam tiga gelas air dan dibiarkan hingga tersisa satu setengah gelas. Setelah dingin, ramuan tersebut disaring.

Cara memakai

Diminum dua kali sehari sebanyak tiga perempat gelas sekali minum.


    1. Ramuan II

Bahan-bahan

Setengah genggam daun meniran, dua genggam adas, satu genggam daun sembung, setengah genggam daun murbei, dan setengah genggam daun iler.

Cara membuat

Semua bahan dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil. Bahan-bahan tersebut direbus dalam keadaan tertutup. Kemudian dinginkan dan saring.

Cara memakai

Diminum dua kali sehari dengan dosis tiga peempat gelas sekali minum.


    1. Ramuan III

Bahan-bahan

Satu genggam biji mahoni.

Cara membuat

Biji mahoni dikeringkan dan digiling halus hingga menjadi bubuk. Bubuk tersebut digunakan sebagai penyedap minuman seperti halnya bubuk kopi.

Cara memakai

Diminum seperti minum kopi dua kali setiap hari dengan dosis satu gelas, satu jam sebelum makan.


    1. Ramuan IV

Bahan-bahan

Enam centimeter batang brotowali, sepertiga genggam herba sambiloto, dan sepertiga genggam daun kumis kucing.

Cara membuat

Semua bahan dicuci sampai bersih. Batang brotowali dipotong-potong seperlunya. Kemudian semua bahan ramuan direbus dalam tiga gelas air bersih hingga tersisa dua gelas. Setelah agak dingin disaring.

Cara memakai

Diminum dua kali sehari setengah jam sebelum makan pada pagi dan sore hari, dengan dosis satu gelas.


    1. Ramuan V

Bahan-bahan

Sepuluh gram herba sambiloto kering, dua puluh satu lembar atau sejumput daun mamba, dan satu jengkal batang brotowali.

Cara membuat

Semua bahan dicuci bersih, batang brotowali terlebih dahulu dipotong kecil-kecil. Semua bahan direbus dalam lima gelas air bersih hingga tersisa tiga gelas, dengan mengunakan api kecil.

Cara memakai

Diminum tiga kali sehari dengan dosis satu gelas setiap hari. diminum sebelum makan.

    1. Ramuan VI

Bahan-bahan

Sepuluh gram herba sambiloto, sepuluh gram herba pegagan, dan sepuluh gram herba kumis. Bisa juga menggunakan tiga lembar daun dewa segar.

Cara membuat

Bahan-bahan, kecuali daun dewa, direbus dalam limagelas air hingga tersisa tiga gelas, dengan menggunakan api kecil.

Cara memakai

Air rebusannya diminum tiga kali dengan dosis satu gelas setiap hari, satu jam sebelum makan. Bahan-bahan sisa rebusan di balurkan di bagian tubuh yang luka. Sementara itu , daun dewa segar cukup di makan sebagai lalap.

    1. Ramuan VII

Bahan-bahan

Tiga lembar daun salam, tiga sampai lima iris kecil teh racik mahkota dewa.

Cara membuat

Daun salam dan teh racik mahkota dewa di rebus dalam tiga gelas air, hingga airnya tersisa sekitar satu setengah gelas.

Cara memakai

Ramuan ini di minum selama tiga hari berturut-turut atau seminggu sekali.

    1. Ramuan VIII

Bahan-bahan

Satu sendok teh racik mahkota dewa dan tiga lembar daun salam.

Cara membuat

Kedua bahan di rebus dengan air bersih, kemudian air rebusannya di minum sebanyak tiga kali sehari.

RAMUAN HERBAL UNTUK MENGOBATI PENYAKIT AMBEIEN




1. Ramuan I

Bahan-bahan

Tiga perempat jari lempuyang wangi dan garam.

Cara membuat

Lempuyang wangi dicuci hingga bersih lalu diparut. Hasil parutannya dicampur dengan air matang sebanyak dua sendok makan lalu ditambah garam secukupnya. Setelah itu diperas dan disaring.

Cara memakai

Ramuan ini diminum sebanyak dua kali sehari dengan dosis satu sendok makan sekali minum.

2. Ramuan II

Bahan-bahan

Setengah daun lidah buaya, dua sendok makan madu, dan setengah cangkir air matang.

Cara membuat

Duri yang ada di pelepah lidah buaya dibuang. Pelepahnya dicuci lalu diparut. Hasil parutannya dicampur dengan air matang dan madu. Campuran tersebut diaduk-aduk lalu disaring.

Cara memakai

Ramuan ini diminum tiga kali sehari.


3. Ramuan III

Bahan-bahan

Satu jari rimpang temulawak, seperempat genggam daun kaki kuda, seperempat genggam daun saga manis, seperlima genggam daun patikan cina, tiga perempat ibu jari klembak atau kemenyan, dan tiga jari gula aren.

Cara membuat

Semua bahan kecuali kemenyan dan gula aren, dicuci hingga bersih. Semua bahan dipotong kecil-kecil dan direbus di dalam limagelas air bersih. Biarkan air rebusan menyusut hingga tersisa dua gelas. Setelah dingin, air rebusannya disaring.

Cara memakai

Ramuan ini diminum tiga kali sehari dengan dosis tiga perempat gelas sekali minum.


4. Ramuan IV

Bahan-bahan

Dua puluh gram patikan cina, dua puluh gram akar simaruba, lima puluh gram daun sembung, dan sepuluh gram klembak.

Cara membuat

Semua bahan dicuci bersih dan direbus dalam dua gelas air hingga tersisa satu gelas.

Cara memakai

Ramuan diminum tiga kali sehari sebanyak satu gelas sekali minum.

5. Ramuan V

Bahan-bahan

Setengah batang daun lidah buaya ukuran sedang dan dua sendok makan madu

Cara membuat

Duri-duri lidah buaya dibuang lalu batangnya dicuci dan diparut. Hasil parutan dicampur dengan setengah cangkir air masak dan madu. Campuran ini diperas dan disaring.

Cara memakai

Ramuan ini diminum tiga kali sehari. Hasil perasannya untuk satu kali minum.



6. Ramuan VI

Bahan-bahan

Setengah buah pepaya gantung, dua lembar daun pepaya muda,

dan daun jambu mete secukupnya.

Cara membuat

Buah pepaya dan daunnya direbus hingga empuk. Makan dengan

cara dilalap tanpa sambal setiap hari. Untuk menghilangkan rasa

pahit, sewaktu merebus dicampur dengan daun jambu mete.


7. Ramuan VII

Bahan-bahan

Lima belas gram jamur kuping dan gula secukupnya.

Cara membuat

Jamur kuping yang sudah dibersihkan direbus bersama gula

secukupnya. Hasil rebusannya diberikan kepada penderita.

pengobatan ini diulangi selama beberapa hari hingga sembuh.

8. Ramuan VIII

Bahan-bahan

Kankung dan garam secukupnya.

Cara membuat

Kankung dan garam dilumatkan, kemudian dibubuhkan pada

bagian yang sakit.

9. Ramuan IX

Bahan-bahan

Daun selada secukupnya.

Cara membuat

Daun selada direbus hingga airnya berkurang selanjutnya daun

selada dibubuhkan ke bagian yang sakit. Cara lain yang bisa

dilakukan dengan cara menjongkokkan penderita ambeien di atas

air panas yang berupa bekas merebus selada.


Sumber:tokomarwa.blogspot.com

Jangan Anggap Remeh Mimisan

Mungkin tanpa kita sadari di saat sedang tidur hidung kita mengeluarkan darah dan meninggalkan bercak - bercak darah di bantal. 

Atau di saat sedang melakukan aktivitas olahraga dan setelah membersihkan hidung dengan jemari. 

Cermati dan jangan anggap remeh hal tersebut apalagi bila mimisan itu sering terjadi dalam sehari. 

Mimisan atau epistaksis memang bukan penyakit tetapi merupakan indikasi adanya suatu gangguan pada tubuh. Mimisan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu mimisan ringan dan mimisan berat.
 

1. Mimisan Ringan..

Mimisan ringan bersumber dari bagian anterior atau dari bagian depan rongga hidung saja. Pasalnya di bagian itulah banyak pembuluh darah bertemu.

Pada umumnya ini terjadi pada anak yang sering mengalami pilek dan pembuluh darahnya tipis, kekurangan vitamin C dn kalsium, meghadapi perubahan cuaca, teriritasi gas yang merangsang, atau kemasukan benda - benda asing yang dapat menimbulkan luka dan berbau.
 

2. Mimisan Berat..

Yang harus lebih diwaspadai kalau sumber berasal dari dalam atau posterior karena bisa jadi merupakan indikasi suatu penyakit serius seperti demam berdarah, tekanan darah tinggi, tumor ganas pada rongga hidung atau nasofaring, kanker darah (leukemia), atau kelainan darah hemofilia (tidak memiliki zat pembeku faktor VIII) penyakit kardiovaskuler dan lainnya.

Pada umumnya kejadian perdarahan posterior lebih sering (setiap 1 - 2 hari) dengan perdarahan lebih banyak sehingga lebih sulit diatasi.

Perdarahan posterior kebanyakan terjadi pada para orang dewasa walaupun tidak menutup kemungkinan anak-anak juga bisa mengalaminya, khususnya kalau terjadi infeksi, demam berdarah, atau leukemia.

“Kalau darah keluar sampai berhari-hari sebanyak sekitar 1 - 2 lt, harus segera diatasi, jangan sampai terjadi kekurangan darah (anemia) atau yang lebih parah terjadi shock (turunnya tekanan darah secara mendadak yang diikuti pingsan).”
 

Langkah - langkah penanganan mimisan dibagi berdasarkan penderita…

•  Anak - anak, jangan panik, anak didudukkan dengan tegak, kepala diarahkan ke depan (jangan menunduk), pegang hidung anak dengan tissue atau kain bersih, jangan baringkan anak (karena akan mengakibatkan darah masuk kembali ke dalam kerongkongan bisa menyebabkan muntah), biarkan anak beristirahat.

• Penderita dengan kelainan tekanan darah, belum berarti ini menandakan gejala stroke, karena perdarahan bukan berasal dari rongga otak.

Hanya saja epistaksis karena tekanan darah tinggi pada umumnya hebat, sering kambuh dan tidak terduga terjadinya. Biasanya pada penderita tekanan darah tinggi perdarahan pada hidung berindikasi bahwa tekanannya sedang tinggi atau naik dan tentunya ia harus waspada.

• Penderita yang terinfeksi penyakit hidung seperti sinus paranasal (rinitis atau sinusitis) bahkan yang lebih parah adalah infeksi karena penyakit lupus, sifilis, dan lepra.

Tentu saja yang terparah kalau terjadi suatu keganasan pada rongga hidung atau nasofaring. Pengobatan di sini tidak bisa dengan pembedahan melainkan hanya dengan penyinaran dan kemoterapi.

• Wanita hamil ada kalanya juga bisa mengalami epistaksis karena gangguan hormonal. Namun, sepanjang hanya pada batas normal, tidak perlu dikhawatirkan.

Walau demikian, kalau perdarahan hidung sudah pada taraf serius, memang harus segera diatasi agar tidak mempengaruhi perkembangan sang janin.

Tanda-tanda mimisan yang gawat darurat dan harus segera ditangani oleh dokter di antaranya bila mimisan disertai dengan kantuk dan kondisi sangat lemah dan mimisan yang terjadi akibat jatuh atau terkena benturan di kepala.
 

Cara Pencegahan Mimisan

- Usahakan supaya minum air putih lebih banyak dan istirahat yang cukup.

- Pemasangan tampon posterior dengan cara yang lebih rumit karena tampon harus dimasukkan ke dalam hidung.

- Pemberian obat hemostatik (pembeku darah), setelah darah berhasil dihentikan, barulah diteliti lebih lanjut penyebabnya. Pemeriksaan tidak bisa hanya berdasarkan darah yang keluar saja.

Selain menghentikan mimisan dengan cara medis juga dapat dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan menyumbatkan potongan daun sirih kedalam hidung.

Perlu diingat bahwa penyakit yang serius dapat menimpa kita karena kita terkadang suka meremehkan hal-hal yang kecil tanpa kita sadari.

Sumber :
www.untukku.com


RAMUAN HERBAL UNTUK MENGOBATI ANEMIA (KURANG DARAH)


1. Ramuan I

Bahan-bahan

Satu genggam daun bayam duri, satu bauh kuning telur, dan satu sendok makan madu.

Cara membuat

Daun bayam duri dicuci bersih dan digiling sampai halus. Lalu campurkan setengah gelas air masak, peras, dan saring. Masukkan satu buah kuning telur ayam dan satu sendok makan madu, lalu dikocok sampai tercampur merata.

Cara memakai

Diminum dua kali sehari dengan dosis satu gelas setiap kali minum.



2. Ramuan II

Bahan-bahan

Setengah genggam akar tapak liman, satu sendok makan madu murni, dan dua sendok teh air perasan jeruk nipis.

Cara membuat

Akar tapak liman dicuci bersih lalu digiling sampai halus. Tuangkan satu sendok makan madu murni dan dua sendok teh air jeruk nipis, peras dan saring airnya.

Cara memakai

Diminum dua kali sehari dengan dosis tiga sendok makan sekali minum.


3. Ramuan III

Bahan-bahan

Anakan pohon pisang kapok dan garam.

Cara membuat

Potong anakan pohon pisang kapok yang baru setinggi sejengkal, lalu cuci sampai bersih dan diparut. Bubuhi satu sendok makan garam dan air secukupnya, lalu peras dan saring airnya.

Cara memakai

Diminum dua kali sehari dengan dosis tiga sendok makan sekali minum.


4. Ramuan IV

Bahan-bahan

Setengah genggam daun kacang panjang.

Cara membuat

Daun kacang panjang dicuci bersih. Asapkan sebentar, kemudian dilalap ketika makan siang dan makan malam.

sumber:tokomarwa.blogspot.com

Manfaat Jahe

JAHE (Zingiber officinale)

Jahe memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, antara lain:

1. Impoten


Siapkan 2 rimpang jahe sebesar ibu jari, 1 butir jeruk nipis, 1 butir telur ayam kampung, 1 sdt bubuk kopi, 1 sdm madu, dan sedikit bubuk merica. Cuci jahe, parut, tambahkan segelas air masak, lalu peras. Tambahkan air jeruk nipis, kuning telur, kemudian campur dengan semua bahan lainnya. Aduk sampai merata. Minum seminggu sekali.

2. Batuk


Ambil 3 rimpang jahe sebesar ibu jari, cuci bersih, dan rebus dengan 2 gelas air. Didihkan hingga tinggal 1 gelas. Air rebusan jahe tersebut diminum 2 kali sehari, pagi dan sore hari.

3. Pegal-Pegal


Ambil 2 rimpang jahe sebesar ibu jari dan susu segar 2 gelas. Rimpang jahe dicuci bersih, dibakar, lalu dikuliti. Rimpang itu dimemarkan, kemudian direbus bersama dengan susu segar. Susu jahe diminum 2 kali sehari, pagi, dan sore hari, masing-masing 1 gelas.

4. Kepala Pusing


Ambil 3 rimpang jahe sebesar ibu jari, cuci bersih, bakar, dan memarkan. Seduh dengan 1 gelas air tambahkan sedikit madu atau gula aren. Minum ramuan tersebut 1 gelas sekaligus.

5. Rematik


Ambil 3 rimpang jahe sebesar ibu jari, bakar, kemudian cuci bersih, dan parut. Tempelkan parutan jahe bakar dibagian tubuh yang diserang rematik.

6. Sakit Pinggang


Ambil 3 rimpang jahe dan 2 buah asam jawa yang sudah masak. Cuci jahe, parut, dan campur dengan asam jawa sampai merata.Oleskan pada pinggang yang sakit.

7. Masuk Angin

Ambil 3 rimpang jahe sebesar ibu jari dan memarkan. Masukan kedalam 2 gelas air bersih dan beri sedikit gula aren.Didihkan selama 15 menit hingga airnya tinggal separuh. Saring dan minum ketika masih hangat, lakukan 2 kali sehari.